Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146097
Title: Kualitas bulu domba betina dan jantan pada domba priangan dan domba persilangan merino
Authors: Wiradarya, Tantan R.
Yamin, M.
Busthomy, Bushro Sihabuddin
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Di Indonesia bulu domba relatif masih menjadi limbah karena belum dimanfaatkan secara optimal, padahal bulu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku penenunan, sehingga bisa menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Kualitas bulu domba-domba di Indonesia perlu dipelajari sehingga informasi dasar dapat diperoleh guna pengembangan industri pengolahan bulu domba di Indonesia. Tujuan penelitian adalah mempelajari kualitas bulu domba betina dan jantan pada domba Priangan dan domba persilangan Merino pada bagian tubuh yang berbeda. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ruminansia Kecil, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Maret sampai bulan Mei 1996. Sampel bulu diperoleh dari peternakan domba PT. Kariana Gita Utama, Gunung Putri (domba persilangan Merino) dan dari peternakan rakyat di Ciomas (domba Priangan). Bulu diambil dari empat bagian tubuh yaitu bulu leher, bahu, rusuk, dan paha. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 2X2X4 dengan dua bangsa domba, dua jenis kelamin dan empat bagian tubuh, dengan ulangan masing-masing lima ekor. Parameter kualitas bulu yang di ukur adalah Keseragaman warna, keseragaman bentuk, garis tengah serat dan jumlah kerutan wool. Hasil penelitian garis tengah wool menunjukkan bahwa faktor bangsa sangat nyata mempengaruhi garis tengah wool (P<0,01), dan faktor jenis kelamin nyata mempengaruhi garis tengah wool (P<0,05). Bagian tubuh tidak nyata mempengaruhi garis tengah wool. Garis tengah wool domba Priangan lebih besar dari pada wool domba persilangan Merino (P<0,01). Pada domba Priangan garis tengah wool domba betina lebih kecil dari pada wool jantan (P<0,05). Bangsa dan bagian tubuh berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah kerutan wool (P<0,01), dan faktor jenis kelamin tidak berpengaruh nyata. Bulu domba Priangan memiliki kerutan wool lebih sedikit dari pada bulu domba persilangan Merino (P<0,01). Jumlah kerutan bulu bagian bahu lebih banyak dari pada bulu leher dan paha (P<0,05), bulu bagian rusuk lebih banyak dari pada bulu paha (P<0,05) dan bulu leher sama dengan bulu paha.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146097
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D96BSB.pdf
  Restricted Access
4.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.