Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146086
Title: Pemanfaatan campuran S-H yang dimodifikasi untuk pengendalian penyakit akar gada (Plasmodiaphora brassicae Wor.) pada tanaman caisin
Authors: Widodo
Arneli
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Tanaman kubis-kubisan yang banyak ditanam di Indonesia salah satu di antaranya ialah caisin. Salah satu penyakit penting pada tanaman caisin ialah akar gada yang disebabkan oleh Plasmodiophora brassicae. Serangan P. brassicae menyebabkan akar tanaman membengkak sehingga mengganggu translokasi air dan hara tanah. Keadaan ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman menjadi kerdil, daun-daunnya berwarna hijau kelabu, lebih cepat layu, mengering, dan akhirnya mati. Di Indonesia kerusakan pada tanaman kubis- kubisan akibat patogen tersebut berkisar dari 35% sampai 100%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh campuran S-H yang dimodifikasi (S-Hm) yang ditambahkan ke dalam tanah terhadap perkembangan penyakit akar gada (P. brassicae) pada tanaman caisin. Penelitian dilakukan di rumah kaca dan Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Campuran S-Hm yang ditambahkan ke dalam tanah merupakan campuran bahan organik yang terdiri atas dedak, tepung cangkang kerang, dan tepung cangkang rajungan dan bahan anorganik yang terdiri atas urea dan kalium nitrat. Dosis campuran S-Hm yang ditambahkan ke dalam tanah ialah 0,005 g S-Hm/g bobot kering tanah dan 0,01 g S-Hm/g bobot kering tanah. Setiap dosis campuran tersebut diinkubasikan selama 0, 1, 2, dan 3 minggu sebelum ditanami bibit caisin. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa penambahan campuran S-Hm ke dalam tanah dapat menurunkan indeks dan kejadian penyakit akar gada dan indeks tersebut semakin kecil dengan semakin bertambahnya dosis dan masa dekomposisi campuran tersebut. Menurunnya indeks dan kejadian penyakit akar gada diduga karena pengaruh dari bahan organik yang merangsang aktivitas mikrob tanah. Mikrob tanah yang bersifat antagonis dapat menghambat pertumbuhan P. brassicae. Selain itu, penurunan indeks dan kejadian penyakit akar gada diduga karena pengaruh dari pH tanah yang rendah. Bobot basah tanaman meningkat dengan penambahan campuran S-Hm tetapi peningkatan bobot ini hanya terjadi pada penambahan dosis sebanyak 0,005 g S-Hm/g bobot kering tanah tanah sedangkan penambahan dosis sebanyak 0,01 g S-Hm/g bobot kering tanah justru menurunkan bobot basah tanaman secara nyata, Hal ini diduga karena dosis campuran S-Hm yang tinggi menyebabkan kelebihan bahan-bahan campuran tersebut di dalam tanah sehingga tanaman mengalami keracunan selama masa dekomposisi. Dekomposisi bahan organik menghasilkan senyawa-senyawa beracun seperti amonia, karbondioksida, asam asetat, hidrogen sulfida, dan gas-gas lain. Keberadaan senyawa-senyawa beracun ini secara berlebihan di dalam tanah menyebabkan kerugian pada tanaman.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146086
Appears in Collections:UT - Plant Protection

Files in This Item:
File SizeFormat 
A03arn.pdf
  Restricted Access
6.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.