Uji daya hasil tiga varietas cabai hibrida (Capsicum annuum L.) dibandingkan dengan generasi keduanya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membandingkan daya hasil tiga cabai varietas hibrida dengan generasi keduanya (F2). Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Munjul, Ciawi Bogor, yang dimulai pada bulan Mei 1995 dan berakhir pada bulan September 1995. Bahan percobaan yang digunakan adalah tiga varietas hibrida, yaitu Hot Beauty, TM 999, dan Maraton, selain itu juga digunakan generasi kedua dari masing-masing varietas hibrida tersebut. Metode rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan tiga ulangan. Faktor perlakuan berupa genotipe masing masing varietas hibrida dan generasi keduanya, sehingga terdiri dari enam perlakuan, yaitu hibrida Hot Beauty (V1F1), TM 999 (V2F1), Maraton (V3F1), F2 dari Hot Beauty (V1F2), TM 999 (V2F2), saerta Maraton (V3F2). Satuan percobaan terdiri dari satu bedengan dengan 20 tanaman, jumlah tanaman yang diamati untuk setiap perlakuan adalah 30 tanaman. Hasil pengamatan pada karakter vegetatif, generatif dan produksi pada genotipe tanaman yang diuji menunjukkan rata-rata F2 tidak berbeda dengan rata-rata F1. Peningkatan homozygot pada persilangan F₁ belum berpengaruh secara nyata menurunkan rata-rata produksi. Belum adanya pengaruh gen-gen yang homozygot dalam menurunkan hasil pada F2 tanaman cabai secara nyata disebabkan tanaman cabai tahan atau toleran terhadap tekanan inbreeding (Lippert, 1974), sehingga penanaman kembali biji cabai hibrida pada genotipe yang diuji sampai generasi keduanya masih dapat dilakukan. Produktivitas cabai hibrida yang diuji tidak berbeda dengan produktivitas cabai pada galur murni atau varietas cabai non hibrida yang ditanam petani di Indonesia, dimana kemampuan produksi rata-rata nasional sebesar 3.3-3.5 ton/ha…