Pertumbuhan bulu entok (Cairina Moschata)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak bekerja sama dengan Laboratorium Ilmu Ternak Unggas dan Laboratorium Ruminansia Kecil, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama dua bulan sejak bulan Desember 1989 sampai dengan bulan Januari 1990. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi dasar dal am penilaian biologis bulu en tok yang dapat dilihat dari kondisi bobot badan, bobot tubuh kosong dan bobot bulunya. Materi yang digunakan adalah 40 ekor terdiri atas 20 ekor betina dan 20 ekor jantan dengan variasi bobot tubuh antara 500 3500 gram. Fntok yang diteliti telah lebih dahulu menyesuaikan diri di kandang. Sebelum dipotong, entok dipuasakan terlebih dahulu selama kurang lebih 12 jam tanpa mendapat verlakuan apa-apa akan tetapi air minum diberikan ad libitum. Pengolahan data mengikuti analisis peragam. prosedur Hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh jenis kelamin terhadap koefisien pertumbuhan relatif semua parameter tidak nyata, baik terhadap bobot potong, bobot tubuh kosong maupun bobot bulu total. Sedangkan pengaruhnya terhadap konstanta intersep (a) adalah sangat nyata (p<0.01) untuk bulu sayap, bulu primer, bulu sekunder bulu tersier dan bulu halus. Pada bulu ekor, bulu dada bulu punggung dan bulu total, pengaruh jenis kelamin ini tidak nyata, baik terhadap bobot potong maupun bobot tubuh kosong. Pengaruh jenis kelamin terhadap nilai a dan bini bila terhadap bobot bulu total menjadi tidak nyata untuk semua parameter. Pada bobot potong antara 515 gram sampai 3332 gram pada entok jantan, rataan persentase hobot bulu total 4.88%, bobot bulu ekor 0.48%, bobot bulu punggung 0.77%, bobot bulu dada 1.31%, bobot bulu sayap 1.30%, bobot bulu primer 0.39%, bobot bulu sekunder 0.23%, bobot bulu tersier 0.10% dan bobot bulu halus 0.61%. Sedangkan pada entok betina dengan bobot potong antara 510 gram sampai 2025 gram mempunyai rataan persentase bobot bulu total 6.87%, bobot bulu ekor 0.54%, bobot bulu punggung 0.82%,...