Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145936| Title: | Mempelajari pengaruh pemberian biji kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L) DC) sebagai campuran ransum terhadap ferpormans dan berat beberapa organ tubuh ayam pedaging |
| Authors: | D. J. Samosir Hasjmi, Abdul Djamil Renaninggalih, Titiek Dwi |
| Issue Date: | 1989 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bo- gor selama tujuh minggu, mulai tanggal 22 Februari sampai dengan tanggal 11 April 1983. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penga- ruh pemberian biji kecipir sebagai campuran ransum dengan cara perendaman dan perebusan terhadap performans, berat kelenjar thyroid, berat pancreas dan berat darah ayam pe- daging. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 2. Faktor pertama adalah perlakuan perendaman dan faktor kedua adalah perebusan ter- hadap biji kecipir. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pada kedua perlakuan digunakan Uji jarak Duncan. Setiap perlakuan terdiri dari dua ulangan. Cuplikan digunakan 84 ekor ayam pedaging CP 707 yang telah diketahui jenis kela- minnya, yaitu 42 ekor jantan dan 42 ekor betina. Ayam- ayam tersebut dikelompokkan ke dalam 14 unit. Dua kelompok digunakan sebagai pembanding. Dalam penelitian ini telah dicobakan enam macam ransum yang tersusun dari bahan yang sama, kecuali kecipir yang berbeda tingkat perendaman dan perebusannya. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa pemberian biji kecipir yang telah direndam selama 9, 12 dan 15 jam dan direbus selama 30 dan 45 menit tidak nyata mempengaruhi konsumsi makanan, pertambahan berat badan, berat kelenjar thyroid, berat pancreas dan berat darah ayam pedaging. In- teraksi antara kedua perlakuan tersebut juga tidak mempe- ngaruhi peubah yang diteliti. Tetapi perlakuan perendaman nyata mempengaruhi (P<0.05) konversi makanan. Perendaman selama 9 dan 15 jam menghasilkan konversi makanan yang le- bih baik daripada perendaman selama 12 jam, sedangkan peren- daman 9 jam dan 15 jam menghasilkan konversi makanan yang tidak berbeda. Pada tingkat perendaman 9 jam dan perebusan 45 menit (RaRb5) diperoleh performans ayam yang lebih baik diban- 45 dingkan dengan perlakuan lainnya, termasuk pembanding. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145936 |
| Appears in Collections: | UT - Animal Production Science and Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| D89TDR.pdf Restricted Access | 8.5 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.