Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145857
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLelana, RP Agus-
dc.contributor.advisorKyes, Randall C-
dc.contributor.authorSetiady, Sylvie Yulianie-
dc.date.accessioned2024-04-16T04:02:38Z-
dc.date.available2024-04-16T04:02:38Z-
dc.date.issued2002-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145857-
dc.description.abstractMonyet ekor panjang (Macaca fascicularis) telah lama digunakan sebagai hewan model dalam penelitian biomedis dan termasuk urutan lima besar dalam daftar hewan yang sering digunakan untuk penelitian biomedis (Anonimus, 2001a). Pusat Studi Satwa Primata yang merupakan Lembaga Penelitian IPB sejak tahun 1987 telah mengembangkan Stasiun Penangkaran Eksitu Satwa Primata di Pulau Tinjil untuk memenuhi permintaan akan monyet ekor panjang sebagai hewan model. Segala aspek yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas perkembangbiakan dan peningkatan populasi monyet terus menerus dikembangkan, termasuk mengkaji aspek tingkah laku yang menunjang perkembangbiakan satwa primata. Perilaku perwalian (alloparental care) merupakan tingkah laku perawatan bayi oleh individu bukan induk dalam kelompok sosial yang sama (Hardy, 1976; Nicholson, 1987; Watt, 1994). Perilaku ini diduga mampu menurunkan interval kebuntingan dan mempercepat waktu penyapihan yang dapat memberikan keuntungan bagi program penangkaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perilaku perwalian pada M. fascicularis yang ditangkarkan di Stasiun Penangkaran Satwa Primata Pulau Tinjil. Kelompok yang terhabituasi (M26) dipilih sebagai objek pengamatan untuk mengevaluasi macam aktivitas yang ditunjukkan selama proses perwalian, pengaruh jenis kelamin terhadap intensitas perilaku perwalian, partisipan dalam perilaku perwalian dan pengaruh waktu pengamatan terhadap perilaku tersebut. Hasil pengamatan pada perilaku perwalian pada M. fascicularis yang terhabituasi (kelompok M26) di Stasiun Penangkaran Satwa Primata Pulau Tinjil menunjukkan bahwa jenis kelamin bayi mempengaruhi intensitas dan tipe wali yang berperan dalam perilaku perwalian. Perilaku ini terbanyak dilakukan oleh monyet muda (Betina Muda dan Jantan Muda) dengan bermain sebagai aktivitas yang paling sering dilakukan selama pengamatan pada Pagi dan Sore hari yang merupakan waktu istirahat mereka.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStudi perilaku perwalian (alloparental care) pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Stasiun Penangkaran Satwa Primata Pulau Tinjilid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File SizeFormat 
B02sys.pdf
  Restricted Access
5.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.