Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145812
Title: LAPORAN AKHIR KABUPATEN KARAWANG
Intervensi Pemberian Makanan Tambahan Dan Edukasi Gizi Untuk Atasi Stunting
Authors: Khomsan, Ali
Firdausi, Alya
Adha, As Syaffa Amalia
Issue Date: 2024
Publisher: FEMA-IPB Universityk
Abstract: Stunting merupakan permasalahan gizi yang masih menjadi pokok permasalahan karena angka prevalensinya yang masih cukup tinggi. Berdasarkan SSGI (2022), diketahui bahwa prevalensi stunting di Jawa Barat adalah 20,2% dan di Kabupaten Kaarawang 14,0%. Secara nasional stunting diharapkan turun menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk itu telah ditunjuk BKKBN menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting. Pemetaan stunting sudah sangat detil dan jelas. Penderita stunting sudah dideteksi by name by address sehingga data yang ada dapat dijadikan dasar untuk membuat langkah-langkah konkret untuk penanganannya. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Jumlah subjek adalah 113 anak balita. Balita yang menjadi sampel dalam penelitian ini berusia di atas 12 bulan. Studi ini dilakukan pada bulan Juni 2023 – Maret 2024. Intervensi yang diberikan adalah edukasi gizi dan pemberian makanan tambahan berupa telur dan satu sachet susu Dancow yang sudah difortifikasi dengan gizi mikro. Makanan tambahan diberikan setiap hari selama 100 hari. Edukasi gizi dilakukan 1 kali offline dan 1 kali online. Karakteristik keluarga di Karawang dicirikan oleh usia ayah 32,8 tahun dan usia ibu 29,7 tahun. Pendidikan ayah mayoritas adalah SMA (45,2%) dan SD (31,9%), sementara pendidikan ibu mayoritas SMP 40,7% dan SMA 34,5%. Sementara itu, pekerjaan ayah mayoritas (25,7%) adalah sebagai pegawai swasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga (79,6%). Rata-rata penghasilan keluarga sebesar Rp 3.603.193 dan hanya 20,4% keluarga yang telah berpenghasilan di atas UMR (Rp. 5.176.179). Pengeluaran pangan terbesar adalah untuk membeli lauk pauk (24,2%), dan pengeluaran nonpangan untuk membeli rokok 22,9%, angka ini lebih besar daripada pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan, dan pengeluaran lainnya. Karakteristik balita di Karawang dicirikan oleh BBLR (berat badan lahir rendah) sejumlah 7,9%, stunting saat lahir berjumlah 51,3%, dan lahir prematur berjumlah 5,3%. Pengetahuan gizi ibu terbagi dua komponen, yaitu short-term dan long-term. Untuk short-term terjadi peningkatan skor pengetahuan gizi sebesar 7,6 poin dari skor 83,8 (pretest) menjadi 91,4 (posttest). Terdapat perbedaan skor pengetahuan gizi yang signifikan antara pretest dan posttest (p<0,01). Sementara untuk long-term terjadi peningkatan skor pengetahuan gizi sebesar 1,1 dari skor baseline 73,1 menjadi 74,2 saat endline. Terdapat peningkatan asupan yang cukup tinggi untuk energi, ditandai dengan rata-rata tingkat kecukupan (%AKG) energi yang meningkat dari 75,1±35,2 (baseline) menjadi 83,1±27,6 (endline). Peningkatan juga terjadi pada protein, lemak, dan karbohidrat, yakni 156,0±84,9 (baseline) menjadi 187,2±73,2 (endline) untuk protein, 80,8±53,7(baseline) menjadi 94,5±37,9 (endline) untuk lemak, dan 63,7±27,6 (baseline) menjadi 65,3±24,6 (endline) untuk karbohidrat. Meskipun terjadi peningkatan asupan dibanding baseline dan endline, tetapi tingkat kecukupan energi, lemak, dan karbohidrat sebagian besar balita masih tergolong dalam kategori sangat kurang. Terjadi peningkatan skor keragaman konsumsi pangan dari 4,7 (baseline) menjadi 5,4 (endline). Skor keragaman ini masih masuk kategori sedang (4-5). Terdapat perbedaan skor keragaman konsumsi pangan yang signifikan antara baseline dan endline (p<0,01). Status gizi berdasarkan TB/U menunjukkan adanya perbaikan yaitu dari z-score -2,95 (baseline) menjadi -2,79 (endline). Pada saat baseline terdapat 42 anak balita severe stunting (Z-score <-3 SD) dan jumlahnya turun menjadi 34 anak pada saat endline. Penurunan severe stunting mencapai 19%. Total balita stunting dan severe stunting pada saat baseline adalah 113 anak dan pada saat endline menjadi 108 anak, ini berarti terjadi penurunan sejumlah 5 anak (4,4%). Status gizi berdasarkan BB/U menunjukkan adanya perbaikan yaitu dari z-score -2,58 (baseline) menjadi -2,50 (endline). Berat badan normal (BB/U) pada saat baseline berjumlah 27 anak dan pada saat endline menjadi 30 anak atau terjadi peningkatan jumlah anak dengan BB/U normal sebesar 11,1%. Status gizi berdasarkan BB/TB menunjukkan adanya penurunan z-score, yaitu dari -1,34 saat menjadi -1,24 saat endline.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145812
Appears in Collections:Research Report

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
(Karawang) LAPORAN AKHIR KABUPATEN KARAWANG (01042024) (1).pdfLaporan Akhir909.27 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.