Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145807
Title: LAPORAN AKHIR KABUPATEN BATANG
Intervensi Pemberian Makanan Tambahan Dan Edukasi Gizi Untuk Atasi Stunting
Authors: Khomsan, Ali
Firdausi, Alya
Adha, As Syaffa Amalia
Issue Date: 2024
Publisher: FEMA-IPB University
Abstract: Stunting merupakan permasalahan gizi yang masih menjadi pokok permasalahan karena angka prevalensinya yang masih cukup tinggi. Berdasarkan SSGI (2022) prevalensi stunting di Jawa Tengah adalah 20,8% dan di Kabupaten Batang 23,5%. Secara nasional stunting diharapkan turun menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk itu telah ditunjuk BKKBN menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting. Pemetaan stunting sudah sangat detail dan jelas. Penderita stunting sudah dideteksi by name by address sehingga data yang ada dapat dijadikan dasar untuk membuat langkah-langkah konkret untuk penanganannya. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Jumlah subjek adalah 126 anak balita. Balita yang menjadi sampel dalam penelitian ini berusia di atas 12 bulan. Studi ini dilakukan pada bulan Juni 2023 – Maret 2024. Intervensi yang diberikan adalah edukasi gizi dan pemberian makanan tambahan berupa telur dan satu sachet susu Dancow yang sudah difortifikasi dengan gizi mikro. Makanan tambahan diberikan setiap hari selama 100 hari. Edukasi gizi dilakukan 1 kali offline dan 1 kali online. Karakteristik keluarga di Batang dicirikan oleh usia ayah 36,6 tahun dan usia ibu 32,0 tahun. Pendidikan ayah mayoritas adalah SD (38,9%) dan SMP (27,0%), demikian pula pendidikan ibu (SD 40,5% dan SMP 34,1%). Sementara itu, pekerjaan ayah mayoritas (36,5%) adalah sebagai buruh bangunan dan ibu sebagai ibu rumah tangga (72,2%). Rata-rata penghasilan keluarga sebesar Rp 3.413.948 dan 72,2% keluarga telah berpenghasilan di atas UMR (Rp 2.282.026). Pengeluaran pangan terbesar adalah untuk membeli lauk pauk (32,1%), dan pengeluaran nonpangan untuk membeli rokok 20,0%, angka ini lebih besar daripada pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan, dan pengeluaran lainnya. Karakteristik balita di Batang dicirikan oleh BBLR (berat badan lahir rendah) sejumlah 11,9%, stunting saat lahir berjumlah 35,7%, dan lahir prematur berjumlah 10,3%. Pengetahuan gizi ibu terbagi dua komponen, yaitu short-term dan long-term. Untuk short-term terjadi peningkatan skor pengetahuan gizi sebesar 11,7 poin dari skor 81,5 (pretest) menjadi 93,2 (posttest). Terdapat perbedaan skor pengetahuan gizi yang signifikan antara pretest dan posttest (p<0,01). Sementara untuk long-term terjadi peningkatan skor pengetahuan gizi sebesar 5,5 dari skor baseline 75,0 menjadi 80,5 saat endline. Terdapat peningkatan asupan yang cukup tinggi untuk energi, ditandai dengan rata-rata tingkat kecukupan energi (%AKG) yang meningkat dari 70,9±37,3 (baseline) menjadi 85,7±35,0 (endline). Peningkatan juga terjadi pada protein, lemak, dan karbohidrat, yakni 142,3±94,7 (baseline) menjadi 172±69,7 (endline) untuk protein, 78,5±46,7 (baseline) menjadi 100,1±46,8 (endline) untuk lemak, dan 59,3±31,2 (baseline) menjadi 67,9±29,7 (endline) untuk karbohidrat. Meskipun terjadi peningkatan asupan, tetapi tingkat kecukupan energi, lemak, dan karbohidrat sebagian besar balita masih tergolong dalam kategori sangat kurang. Terjadi peningkatan skor keragaman konsumsi pangan dari 4,2 (baseline) menjadi 4,8 (endline). Skor keragaman ini masih masuk kategori sedang (4-5). Terdapat perbedaan skor keragaman konsumsi pangan yang signifikan antara baseline dan endline (p<0,01). Status gizi berdasarkan TB/U menunjukkan adanya perbaikan yaitu dari z-score -2,86 (baseline) menjadi -2,41 (endline). Pada saat baseline terdapat 44 anak balita severe stunting (Z-score <-3 SD) dan jumlahnya turun menjadi 23 anak pada saat endline. Penurunan severe stunting mencapai 47,7%. Total balita stunting dan severe stunting pada saat baseline adalah 126 anak dan pada saat endline menjadi 96 anak, ini berarti terjadi penurunan sejumlah 31 anak (23,8%). Status gizi berdasarkan BB/U menunjukkan adanya perbaikan yaitu dari z-score -2,33 (baseline) menjadi -2,19 (endline). Berat badan normal (BB/U) pada saat baseline berjumlah 33 anak dan pada saat endline menjadi 48 anak atau terjadi peningkatan jumlah anak dengan BB/U normal sebesar 45,5%. Sementara itu, status gizi berdasarkan BB/TB menunjukkan adanya penurunan z-score, yaitu dari -1,03 (baseline) menjadi -1,15 (endline).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145807
Appears in Collections:Research Report

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
(Batang) LAPORAN AKHIR KABUPATEN BATANG (01042024).pdfLaporan Akhir880.7 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.