Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14576
Title: Kasus Miasis Obligat yang Disebabkan oleh Lalat Chrysomya bezziana pada Temak Padang di Kabupaten Sumba Timur
Authors: Hambandima, Danny Umbu Tay
Issue Date: 2002
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Masalah parasit yang sering ditemukan dan banyak terdapat pada temak padang adalah gangguan IaJat. Aneaman lalat mulai diperhitungkan pada daerah - daerah petemakan, terutama seteJah adanya luka pada ternak terse but, karena dengan eepat lalat datang dan berkembang biak. Salah satu jenis lalat yang sudah dikenal dengan penyebarannya di wiJayah tropis adalah lalat hijau atau yang dikenal dengan nama , Chrysomya Spp. Setiap jenis dari lalat ini memiliki eiri khas dan habitat yang berbeda - beda. Pada penelitian ini lebih memilih jenis yang mengakibatkait miasis 0 bligat, dan penyebabnya sering ditemukan pada temak padang di Kabupaten Sumba Timur yaitu Chrysomya bezziana, yang juga pernah dilaporkan dalarn (Sigit, 1978) dibeberapa wilayah Indonesia lainnya, seperti Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan. Miasis obligat rnerupakan infestasi dari belatung / larva pada jaringan tubuh hewan hidup. Menurut (Zumpt, 1965) miasis merupakan infestasi larva pada jeringan hewan hidup maupun jaringan nekrotik atau pada makanan yang sedang dicerna daJarn saJuran peneernaan induk semang. Narnun daJarn (Spradberry, 1967). Miasis digolongkan menurut kebiasaan hidup IaJat yaitu miasis obligat bila Jarvanya ada pada jaringan hidup dan miasis fakultatif bila Jarva terdapat pada jaringan mati ataupun luka yang membusuk. Luka miasis pada ternak yang bertarnbah kronis akibat larva Chrysomya bezziana dieirikan oleh reaksi extensif dari jaringan sekitar yang cepat mengaJami indurasi(Cheng, 1986). Penyakit miasis dapat di diagnosa dengan rnengarnbil larva dari dalarn luka dengan pinset kemudian diletakkan dalarn tabung plastik dan diawetkan dengan alkohol 70 %, dan melihat bentuk luka dan gejaJa kJinisnya, serta penangkapan lalat dewasa disekitar kandang. Untuk mengetahui jenis larva dan IaJat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis karena sangat sulit langsung diketahui jenis dari larva dan lalat dewasa seeara langsung (Cheng, 1986). Pengobatan dari miasis pada ternak padang telah lama dilakukan oleh beberapa ahli dibeberapa negara, sejak ditemukan beberapa jenis dari laiat penyebab miasis ini. Namun cara yang paling efektif yaitu dengan pengobatabn secara intensif sampai luka benar - benar sembuh. ( Sigit, 1978) menganjurkan pemakaian ramuan yang sederhana dan efektif y:mg pernah dilakukan pada ternak padang di Sulawesi SeIatan, yaitu dengan campuran dari Diazinon® EC 60 % 50 ml, sulfanilamide 100 gr, minyak ikan 100 ml, vaselium album 900 gr, dengan cara dioleskan pada setiap luka yang sudah berisi belatung maupun yang belum. T ujuan dari studi kasus ini adalah untuk rnengetahui penyebab dan faktor - faktor yang mempengaruhi proses terjadinya miasis dan insidensi pada berbagai ternak padang serta metode pengobatan dan pencegahan. Hasil studi kasus menunjukkan sebanyak 149 ekor ternak padang pada beberapa peternakan dengan met ode secara acak daIam periode setahun dari bulan Januari 200 I sampai Desember 200 I terinfeksi miasis. Berdasarkan hasil pemeriksaan larva dan JaJat dewasa diketahui merupakan larva dari Chrysomya bezziana. Faktor yang mempengaruhi terjadinya miasis adaJah kandang berduri, setelah meJahirkan, sistem penggembalaan dan lain - lain. Pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan obat Gusanex® dan obat alternatif yaitu minyak tanah dan tembakau
Masalah parasit yang sering ditemukan dan banyak terdapat pada ternak padang adalah gangguan lalat. Ancaman lalat mulai diperhitungkan pada daerah - daerah peternakan, terutama setelah adanya luka pada ternak tersebut, karena dengan cepat lalat datang dan berkembang biak. Salah satu jenis lalat yang sudah dikenal dengan penyebarannya di wilayah tropis adalah lalat hijau atau yang dikenal dengan nama, Chrysomya Spp. Setiap jenis dari lalat ini memiliki ciri khas dan habitat yang berbeda - beda. Pada penelitian ini lebih memilih jenis yang mengakibatkan miasis obligat, dan penyebabnya sering ditemukan pada ternak padang di Kabupaten Sumba Timur yaitu Chrysomya bezziana, yang juga pernah dilaporkan dalam (Sigit, 1978) dibeberapa wilayah Indonesia lainnya, seperti Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14576
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
B02dut_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract195.83 kBAdobe PDFView/Open
B02dut.pdf
  Restricted Access
Full Text1.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.