Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145634
Title: Pembuatan dan pemeliharaan jalan angkutan di hutan alam : Studi kasus di HPH PT. Austral Byna-Kalimantan Tengah
Authors: Pranggodo, Bambang
Suwarna, Ujang
Hendrasana, Hera
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Pengusahaan hutan tidak dapat diusahakan secara lestari tanpa sebelumnya dipenuhi persyaratan pembukaan wilayah hutan (PWH) yang baik dan memadai. Salah satu bagian PWH ini adalah penyediaan jaringan jalan hutan, bahkan menurut Suparto dan Sutopo (1983), jaringan jalan hutan terutama jalan primernya adalah unsur permanen dalam PWH yang mutlak harus ada bila dikehendaki pemanfaatan hutan secara baik. Fungsi utama jalan hutan ini adalah sebagai sarana angkutan hasil hutan (kayu) dari tempat tebangan ke tempat pengolahan atau penimbunan. PT. Austral dengan luas areal 294.600 Ha mempunyai daerah yang kurang lebih sama kondisinya, yaitu sebagian besar bergelombang dan berbukit (95%) dan mempunyai sedikit daerah datar (5%). Berdasarkan kondisi topografi tersebut, jalan-jalan yang ada pada umumnya mengikuti punggung bukit. Selain itu jalan di PT. Austral Byna merupakan jalan tanpa pengerasan atau jalan tanah, sehingga berdasarkan penggunaannya termasuk kedalam jalan satu musim, artinya pada saat hujan jalan tersebut tidak dapat digunakan dan kegiatan pengangkutan (hauling) dihentikan. Kondisi jalan di PT. Austral Byna, masilı dirasakan mempunyai banyak kendala dalam fungsinya sebagai sarana pendukung kegiatan hauling. Hal ini ditandai dengan sering terhambatnya produktivitas kegiatan hauling karena kondisi jalan yang rusak. Pada tahun 1998, PT. Austral Byna mempunyai potensi tebangan dan sekaligus merupakan target produksi hauling sebesar 230.000 m³ dengan rata-rata sebesar 19.166,67 m³/bulan, tetapi dalam tahun yang sama realisasi produksi hauling hanya sebesar 144.249,23 m³ dengan rata-rata sebesar 12.020,76 m³. Tidak tercapainya target tersebut, selain karena faktor iklim dan cuaca yang tidak mendukung, juga salah satunya karena kondisi jalan yang kurang baik. Usaha untuk meningkatkan kualitas jalan yang didukung dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan jalan yang baik pada akhirnya akan dapat meningkatkan produktivitas hauling, sehingga target produksi hauling akan dapat dicapai secara optimal. Selain itu kualitas jalan yang baik akan dapat menurunkan kegiatan perbaikan jalan, dimana pada kenyataannya biaya perbaikan jalan ini cukup tinggi. Salah satu faktor penyebab kurang baiknya kualitas jalan adalah perencanaan dan pembuatan trace jalan yang tidak dilakukan dengan baik dan cermat. Di PT. Austral Byna, perencanaan trace jalan yang dibuat tidak didukung dengan data lapangan yang lengkap dan akurat, serta tidak didasarkan pada tahapan yang memungkinkan pemilihan trace yang terbaik, karena hanya dibuat satu rencana trace.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145634
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E99hhe.pdf
  Restricted Access
1.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.