Analisa nilai tambah dan biaya sumberdaya domestik industri medium density fibreboard di Indonesia

Abstract

Semakin berkurangnya produksi kayu bulat dari hutan alam dan semakin kecilnya diameter pohon yang dapat dihasilkan pada saat ini, menyebabkan berkurangnya supply bahan baku terhadap industri perkayuan, khususnya industri kayu lapis. Juga terdapat kecenderungan bahwa perkembangan industri perkayuan kurang diimbangi dengan pemanfaatan limbah kayu. Sampai saat ini limbah tersebut masih banyak yang terbuang dan belum dimanfaatkan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu suatu usaha pendirian industri substitusi sebagai industri alternatif. Industri MDF (Medium Density Fibreboard) adalah industri alternatif yang mungkin dapat dilaksanakan di Indonesia, mengingat tingkat toleransinya yang cukup tinggi dalam penggunaan bahan baku. Selain kayu bulat, produk MDF dapat pula dibuat dari limbah kayu (industri perkayuan) maupun dari limbah pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai taınbah tiap satu meter kubik produk IMDF, Biaya sumberdaya domestik (DRC) dan manfaat industri MDF bagi perekonomian nasional yang ditunjukkan oleh peningkatan efisiensi pemanfaatan sumbercaya hutan. Jenis data darı informasi yang dibutuhkan adalah data sekunder, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel serta beberapa data penunjang lainnya. Data tersebut didapat melalui studi pustaka, dengan cara mempelajari dan mencatat data industri MDF, serta studi pustaka terhadap industri kayu lapis dan industri kayu gergajian sebagai data penunjang. Dari penelitian ini diperoleh nilai tambah per meter kubik kayu bulat pada industri MDF sebesar Rp. 390.014 pada harga domestik dan Rp. 259.480 pada harga internasional. Harga MDF di pasar domestik dan pasar internasional masing-masing adalah Rp. 777.000 per m³ dan Rp. 672.000 per m³....