Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145234
Title: Analisis perbandingan efisiensi peternakan ayam ras pedaging skala kecil dan skala besar
Authors: Sinaga, R.S.
Surono, Yustinus Indro
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Masalah defisit pemenuhan daging dalam negeri sejak awal Pelita I, telah mendorong pemerintah untuk membuka peluang impor dan memacu produksi peternakan nasional. Salah satu upaya adalah dengan mengembangkan industry budidaya ayam ras pedaging. Untuk menyukseskan program ini pemerintah sejak awal mengeluarkan berbagai kebijaksanaan mulai dari Pilot Proyek Bimas Ayam tahun 1970-an, SK Mentan tentang pola PIR Unggas hingga Keppres 22/90, Hasilnya, selama Pelita V populasi dan produksi ayam ras pedaging terus meningkat tajam dengan laju pertumbuhannya mencapai hampir 22 dan 18 persen per tahun. Bahkan industri ini telah mampu menggantikan peranan daging sapi dan kerbau dalam memenuhi kebutuhan daging dalam negeri serta menekan impor. Masalahnya, keberhasilan produksi ayam ras pedaging diatas tidak disertai dengan pemerataan usaha kepada peternak skala kecil, karena justru banyak peternak skala kecil yang tersingkir dari industri ini. Anggapan selama ini menyebut peternak rakyat tidak efisien secara teknis dan ekonomis. Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan mencari penyebab peternakan skala kecil tidak dapat berkembang dan melihat efektivitas penerapan pola PIR Unggas. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pengambilan contoh secara acak bertingkat terhadap peternak skala kecil dan secara sengaja untuk peternak skala besar. milie IPB Eniversity Hasil penelitian ini yang penting ialah (1) Perbedaan biaya per unit output peternak skala kecil dibanding skala besar bukan disebabkan oleh efisiensi teknis, melainkan lebih karena struktur pasar tidak kompetitif, (2) efisiensi teknis budidaya ayam ras pedaging relatif tidak dipengaruhi oleh besar skala (technically neutral to scale), (3) skala pengentasan kemiskinan peternak skala kecil adalah 2.650 DOC per siklus dan skala maksimum 15.000 DOC per siklus, (4) Peran Inti dalam PIR telah efisien dalam pengadaan dan pendistribusian sapronak, pemasaran dan kredit, tetapi belum memberikan penyuluhan dan supervisi kepada peternak plasma serta masih terlihat eksploitasi dan ketergantungan peternak terhadap Inti…
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145234
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A97YIS.pdf
  Restricted Access
16.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.