Analisis tingkat pemahaman tentang konservasi dalam kaitannya dengan pendidikan konservasi di Sekolah Dasar : Studi kasus di beberapa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal

Abstract

Menjaga sumberdaya alam adalah tanggung jawab semua manusia yang hidup dan bergantung pada bumi. Prinsip pemanfaatan sumberdaya yang dianggap paling tepat saat ini adalah pemanfaatan secara lestari yang dikenal dengan istilah konservasi. Kesadaran tentang konservasi dapat dan harus ditumbuhkan melalui pendidikan, baik di sekolah (formal) maupun di luar sekolah (non-formal). Kecamatan Kaliwungu merupakan salah satu kota yang sedang berkembang pesat, terutama guna mengimbangi perluasan kegiatan akibat pengaruh jalan utama Semarang- Jakarta. Terdesaknya lahan pertanian oleh industri dan pemukiman serta banjir di musim penghujan merupakan masalah-masalah yang harus dihadapi pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian masyarakat perlu dipersiap- kan untuk menghadapi hal-hal tersebut. Oleh karena itu perlu upaya untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai prinsip-prinsip konservasi serta pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada masyarakat sekolah dasar, karena pendidikan dasar dipandang sebagai tahap dasar yang sangat penting bagi semua orang sebagai landasan pendidikan lebih lanjut sepanjang hidup (Ranaweera, 1989). Melalui pengenalan terhadap alam dan peranannya bagi kehidupan manusia dapat merangsang siswa untuk memiliki motivasi konservasi secara berantai dan meluas (Yatim, 1990).