Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145138
Title: Aplikasi model tangki dan pendugaan erosi dengan metode MUSLE berbasis data SPAS di Sub DAS Sibarasok Gadang Kabupaten Padang Pariaman
Authors: Arifjaya, Nana Mulyana
Ridzki P., Andrie
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Distribusi aliran di suatu DAS merupakan proses dinamis yang dipengaruhi oleh iklim, presipitasi, dan kombinasi dari tutupan lahan, evapotranspirasi, jenis tanah, dan topografi DAS tersebut. Proses biofisik hidrologis DAS tersebut merupakan proses alami sebagai bagian dari suatu siklus hidrologi. Perubahan kondisi hidrologi daerah aliran sungai dapat mengakibatkan terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor. Aplikasi model tangki merupakan suatu model hidrologi yang digunakan untuk menduga karakteristik aliran sungai dengan menggunakan data yang diperoleh dari Stasiun Pengamat Arus Sungai. Penelitian dilaksanakan di Sub DAS Sibarasok Gadang Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Propinsi Sumatera Barat. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Hidrologi Hutan dan DAS, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengkaji distribusi aliran air secara horizontal dan vertikal menggunakan model tangki, 2) Mengkaji laju sedimentasi dengan metode MUSLE di Sub DAS Sibarasok Gadang. Tahapan penelitian meliputi analisis hubungan debit aliran sungai dengan tinggi muka air, pengolahan data curah hujan, debit aliran sungai, dan evapotranspirasi harian, dan analisis laju sedimen dan erosi. Luas Sub DAS Sibarasok Gadang sebesar 1.677,1 ha dengan penutupan lahan sebagai berikut: hutan primer 786,6 ha (46,9%), hutan sekunder 596,2 ha (35,55%), pemukiman 150,2 ha (8,96%), sawah irigasi 75,1 ha (4,48%), dan tegalan atau ladang 69 ha (4,11%). Total curah hujan selama penelitian sebesar 1.575,6 mm. Persamaan yang dihasilkan antara TMA dengan debit aliran adalah: Q = 7,724 TMA 1,585 dengan R² sebesar 0,968 dan hubungan debit aliran dengan laju sedimen observasi sebagai berikut Qs = 0,525 Q2.637 dengan R² sebesar 0,971. Hubungan laju sedimen observasi dengan laju sedimen dugaan model MUSLE menunjukkan korelasi yang kuat dengan persamaan regresi Qs MUSLE = 4,287 QsObservasi + 0,005 dengan R2 = 0,788. Hal ini membuktikan model MUSLE dapat digunakan untuk menduga laju sedimen dengan cukup baik. Hasil optimasi model tangki didapatkan nilai R² sebesar 0,816. Total aliran secara horizontal yang mengalir ke sungai didominasi oleh base flow sebesar 679,861 mm dengan persentase 73,10%, diikuti oleh intermediate flow sebesar 16,08%, surface flow sebesar 7,21%, dan sub-base flow dengan persentase terkecil sebesar 3,61%. Hal ini menunjukkan kapasitas infiltrasi cukup tinggi. Water level menunjukkan aliran secara vertikal dengan tinggi muka air tertinggi pada tangki D (base flow) sebesar 1.378,095 mm dan diikuti oleh tangki B intermediate flow (47,979 mm), tangki C sub-base flow (18,097 mm), tangki A surfaceflow (1,456mm). Hal ini menunjukkan kondisi Sub DAS Sibarasok Gadang masih baik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145138
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
E12arp.pdf2.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.