Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144994
Title: Karakteristik dan Wilayah Jelajah Ungko (Hylobates agilis F. Cuvier 1821) di Harapan Rainforest
Authors: Rinaldi, Dones
Prasetyo, Lilik Budi
Erliyanto, Koko
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Harapan Rainforest (HRF) merupakan kawasan hutan restorasi yang berada di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan dengan luasan sekitar 101.000 hektar yang akan dijadikan model pengelolaan restorasi ekosistem pertama di Indonesia. HRF merupakan habitat bagi berbagai jenis satwaliar termasuk ungko (Hylobates agilis F. Cuvier 1821). Ungko telah masuk daftar Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) dan IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List dengan kategori terancam punah (endangered), sehingga dibutuhkan penelitian mengenai karakteristik habitat dan wilayah jelajah ungko untuk usaha pelestarian jenis dan pembinaan habitatnya. Pengambilan data dilakukan di wilayah sekitar basecamp HRF. Data yang dikumpulkan meliputi sebaran dan struktur kelompok ungko, tutupan lahan HRF, vegetasi dan wilayah jelajah tiap kelompok. Metode quadrangulasi dilakukan untuk mengetahui sebaran kelompok ungko di sekitar basecamp HRF. Analisis vegetasi dilakukan pada titik yang berdekatan dengan titik perjumpaan ungko pada masing-masing lokasi. Wilayah jelajah diukur menggunakan minimum convex polygon berdasarkan metode arah dan jarak terhadap tiga kelompok ungko yang dinamai alpha, beta dan gamma. Karakteristik habitat ungko di sekitar kawasan basecamp HRF adalah hutan sekunder sedang dan rendah dengan kondisi habitat yang cukup baik. Analisis vegetasi pada hutan sekunder sedang (lokasi alpha dan gamma) menunjukkan bahwa Indeks Nilai Penting (INP) tingkat pohon terbesar dimiliki Ficus spp. sebesar 53,24% dengan kerapatan 3,64 ind/ha pada lokasi alpha dan INP sebesar 37,81% dengan kerapatan 4,37 ind/ha pada lokasi gamma. Analisis vegetasi pada hutan sekunder rendah (lokasi beta) menunjukkan bahwa jenis makaranga (Macaranga gigantea) mendominasi tingkat pohon dengan nilai INP sebesar 68,08 % dan kerapatan sebesar 10,92 ind/ha. Terdapat 12 spesies tumbuhan yang menjadi sumber pakan ungko. Ficus spp. merupakan jenis pakan yang dominan terutama pada hutan sekunder sedang. Pada hutan sekunder rendah jenis pakan dominan adalah bedih (Balacata bacata) dan setepung (Callicarpa pentandra). Luas wilayah jejajah dugaan kelompok alpha adalah 12,66 ha, kelompok beta seluas 5,32 ha dan kelompok gamma seluas 10,28 ha. Pergerakan horizontal kelompok alpha meliputi Daily Range (DR) rata-rata 1798,5 m dan Maximum Radius (MR) rata-rata 536,5 m. Kelompok beta mempunyai DR rata-rata 1407,75 m dan MR rata-rata 349,5 m, sedangkan kelompok gamma memiliki DR rata-rata 1873,5 m dan MR rata-rata 407,5 m.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144994
Appears in Collections:UT - Conservation of Forest and Ecotourism

Files in This Item:
File SizeFormat 
E12ker.pdf
  Restricted Access
16.17 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.