Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144916
Title: Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Pupuk Organik dan Anorganik di Desa Pangumbahan Sukabumi
Authors: Sinaga, Bonar M.
Hidayat, Nia Kurniawati
Sari, Molly Mutiara
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Permintaan bawang merah yang terus meningkat, sehingga harus diimbangi dengan peningkatan produksi. Peningkatan produksi bawang merah diikuti pula oleh peningkatan dosis pemberian pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dapat menurunkan kesuburan lahan dan menurunkan produksi pada jangka panjang. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji upaya peningkatan produksi dengan menggunakan pupuk organik. Tujuan penelitian ini secara khusus yaitu: (1) menduga pengaruh penggunaan pupuk organik dan faktor produksi lainnya terhadap produksi; (2) menduga efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam usahatani bawang merah di Desa Pangumbahan; dan (3) membandingkan pendapatan usahatani organik dan anorganik di Desa Pangumbahan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, selama bulan Maret sampai dengan April 2011. Peningkatan pemberian pupuk anorganik yang berimplikasi terhadap penurunan produksi dan kualitas lahan, sehingga harus ditambahkan pupuk organik. Faktor- faktor produksi dilakukan dengan menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS), analisis efisiensi produksi dilakukan dengan menggunakan Nilai Produk Marginal (NPM) sama dengan harga faktor produksi, dan pendapatan usahatani dilakukan dengan analisis pendapatan usahatani. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi adalah bibit, pupuk kandang, dan luas lahan. Penggunaan pupuk phoska tidak berpengaruh nyata karena penggunaannya telah melampaui batas maksimum. Berdasarkan hal tersebut, maka penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, bibit, pupuk kandang, dan luas lahan masih dapat ditingkatkan, sedangkan penggunaan pupuk phoska harus dikurangi penggunaannya. Pendapatan pada usahatani organik lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani anorganik. Hal tersebut disebabkan harga jual dan produksi yang dihasilkan pada usahatani organik lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani anorganik. Penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani organik pun lebih kecil dibandingkan dengan usahatani anorganik, sehingga pendapatan yang dihasilkan usahatani organik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani anorganik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144916
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File SizeFormat 
H12mms.pdf2.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.