Status mineral ternak kambing kacang yang digembalakan di padang rumput alam pusat pendidikan dan penelitian peternakan terpadu Jonggol, Bogor

Abstract

Penelitian ini dilakukan di areal padang penggembalaan Pusat Pendidikan dan Penelitian Peternakan Terpadu, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, di daerah Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor sejak tanggal 1 Oktober 1984 sampai tanggal 30 Desember 1984. Penelitian ini dimaksudkan sebagai penelitian pendahuluan dalam hubungan tanah-tanaman-ternak untuk pendugaan status mineral ternak meliputi ketersediaan mineral tanah, kandungan mineral tanaman dan mineral ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status beberapa mineral makro dan mikro pada hijauan makanan ternak dan ternak kambing Kacang serta menduga penyebab status mineral tersebut. Bahan yang diamati adalah sampel rumput dan jaringan ternak kambing Kacang. Sebanyak 74 buah adalah sampel darah berasal dari 29 ekor kambing induk, 16 ekor kambing jantan dewasa dan 29 ekor anak kambing jantan dan betina belum sapih. Tiga ekor ternak kambing dewasa dipotong sebagai sumber jaringan tulang, hati, ginjal, jantung, paru-paru, limpa dan daging. Hijauan rumput dan legume pelengkap masing-masing lima sampel. Parameter yang diamati adalah kandungan mineral Ca, P dan Mg berasal dari hijauan, plasma darah dan tulang ternak kambing. Kandungan mineral Zn, Mn dan Cu yang diamati berasal dari hijauan, jaringan hati, ginjal, jantung, paru-paru, limpa dan daging ternak kambing. Kandungan mineral pada tanah adalah data sekunder. Untuk mengetahui status mineral yang diamati, dilakukan pendekatan Uji-t dengan nilai referensi normal, kritis atau defisiensi sebagai standar pembanding status mineral yang diamati dengan taraf kepercayaan satu dan lima persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status mineral Ca pada plasma darah ternak kambing Kacang yaitu, 9.54 ± 1.24 mg/100 ml (n=8) untuk anak kambing jantan dan 10.12 ± 1.05 mg/100 ml (n = 16) untuk kambing jantan dewa- sa berada dalam level normal. Sedangkan anak kambing betina (n = 21) dan induk (n = 29) masing-masing sebesar, 9.37 ± 1.43 mg/100 ml dan 9.65 ± 1.01 mg/100 ml berada…dst