Pemanenan dan tataniaga kroto sebagai pakan burung berkicau : Studi kasus di beberapa wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta

Abstract

Kroto (larva Oecophylla smaragdina Fabr.) merupakan salah satu jenis makanan yang disukai oleh burung, terutama untuk jenis burung yang berkicau. Untuk mendapatkan kroto pada umumnya dilakukan dengan merusak sarangnya. Sedangkan pemasaran kroto pada umumnya dilakukan oleh pedagang kroto yang mendapatkan kroto tersebut dari para pencari kroto. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui sistem pemanenan kroto; (2) mengetahui tingkat supply dan demand kroto serta (3) mengetahui tataniaga kroto sebagai pakan burung berkicau. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, di wilayah Kabupaten Bogor (Desa Pabuaran dan Desa Candalih, Kec. Cimulang), Kabupaten Sukabumi (Desa Citepus, Kec. Pelabuhan Ratu), Kabupaten Cianjur (Desa Batula- wang, Kec. Cibinong) dan Kebun Binatang Ragunan untuk studi pemanenan kroto; sedangkan studi tataniaga kroto dilakukan di Pasar Ramayana Bogor, Pasar Merdeka Bogor, Pasar Burung Pramuka Jakarta, Kebun Binatang Ragunan dan Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Obyek penelitian yang dilakukan adalah pohon yang terdapat kroto atau sarang semut rang-rang, produsen atau pencari kroto, pengumpul (bandar) kroto dan konsumen (pembeli) kroto. Metoda penelitian yang dilakukan adalah dengan cara wawan- cara dan pengamatan langsung di lapangan. Dari hasil penelitian diketahui, bahwa kroto yang dipasarkan terdiri dari 4 macam yaitu kroto basah, kroto halus, kroto kasar dan kroto kacang. Kroto basah digunakan untuk makanan burung, juga digunakan sebagai umpan untuk memancing ikan. Sedangkan ketiga macam kroto lainnya hanya digunakan sebagai makanan burung Kroto basah memiliki daya tahan yang lebih rendah daripada ketiga macam kroto lainnya. ...