Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144793
Title: Korelasi antara keragaman penotipik dengan marka isozim pada tanaman sengon (Paraserianthea falcataria) di Kebun Benih Parung Panjang, Bogor
Authors: Juniarti, Ulfah
Sudarmonowati, Enny
Basyuni, Mohammad
Issue Date: 1998
Publisher: IPB University
Abstract: Dewasa ini kegiatan pembangunan hutan tanaman sangat pesat. Selain ditujukan untuk memperbaiki lahan-lahan marjinal, juga untuk keperluan Hutan Tanaman Industri (HTI). Jenis-jenis yang diprioritaskan untuk pembangunan HTI salah satunya adalah sengon (P. falcataria). Untuk pembangunan HTI diperlukan benih dalam jumlah besar dan berkualitas tinggi. Salah satu program tersebut adalah pembangunan kebun benih semai uji keturunan untuk jenis sengon yang dilakukan oleh BTP Balitbang Kehutanan di Parung Panjang, Bogor. Mengingat sulit dan lamanya dalam program pemuliaan dan analisis genetik untuk karakter kuantitatif tanaman kehutanan, diperlukan usaha untuk mempercepat proses tersebut. Sehingga tidak perlu menunggu sampai tanaman tersebut besar, dapat diketahui tanaman tersebut berkualitas baik. Saat ini teknik-teknik yang telah dikembangkan untuk tujuan tersebut adalah identifikasi isoenzim (isozim) dan aplikasi teknologi marka molekuler seperti RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA), RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism), mikro satelit, dan sebagainya. Metoda isozim relatif cepat, murah, dan sederhana, serta dapat mendeteksi enzim yang diekspresikan oleh gen pada alel resesif penentu karakter spesifik yang umumnya sering tertutup oleh penampilan visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik ketiga sub populasi (Jonggol, Wamena, dan Kediri), mengetahui jarak genetik antar sub populasi tersebut, dan untuk mengetahui korelasi antara keragaman fenotipik dengan marka isozim, pada tanaman sengon (P. falcataria) di kebun Benih Parung Panjang, Bogor, Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yakni di lapangan kebun benih Parung Panjang, Bogor pada tanggal 20 Mei dan 25 Mei 1997 dan di laboratorium Genetika Molekuler Puslitbang Bioteknologi-LIPI, Cibinong, yang dilakukan pada tanggal 19 Mei-10 Juni 1997. Bahan tanaman berupa sampel daun muda sengon yang diambil dari beberapa individu dari satu populasi sengon umur satu tahun di petak 31 dan 32. Dari satu populasi sengon yang terdiri dari 3 sumber benih/provenans (sub populasi) yakni Jonggol, Wamena, dan Kediri yang diambil masing-masing sub populasi 30 sampel berfenotip baik dan 30 sampel berfenotip jelek. Metoda penelitian secara garis besar terdiri dari ekstraksi enzim (± 0,3 gram daun sengon ditambah bufer pengekstrak W (0,6 ml)), pembuatan gel pati kentang 11%, penempatan sampel, elektroforesis dengan menggunakan bufer gel histidine (H), pewarnaan isozim dan fiksasi, dan observasi gel. Untuk analisis data dilakukan dengan bantuan program Biosys-1. Hasil penelitian ini secara umum (tanpa dipisah) menunjukkan bahwa dari 7 lokus yang diamati, 3 lokus diantaranya (AAT-2, EST-4, dan SDH-1) bersifat polimorfik di ketiga sub populasi. Pada pertumbuhan yang digolongkan baik lokus...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144793
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
E98mba.pdf
  Restricted Access
15.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.