Pengaruh pemberian limbah tahu terhadap pertumbuhan semai sengon (Paraserrianthes falcataria L. Nielsen) pada berbagai media organik

Abstract

Kayu sengon (P. falcataria) dalam pola Umum Unit HTI termasuk dalam nominasi pemilihan jenis kayu hutan tanaman industri (HTI), akan memberi prospek pemasaran yang lebih luas sebagai bahan industri penggergajian dan kayu lapis, selain itu sengon mempunyai sifat cepat tumbuh, dapat tumbuh di berbagai jenis tanah yang berdrainase jelek dan memberikan keuntungan secara ekonomis dan sosial. Kualitas hutan tanaman yang dibangun akan sangat tergantung pada kualitas semainya. Pemenuhan kebutuhan bibit dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dipengaruhi oleh media semai yang digunakan. Perbaikan komposisi media tanam dengan menggunakan bahan organik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas semai. Penanaman kedelai pada lahan HTI sebagai tanaman tumpangsari dapat bermanfaat untuk pembangunan HTI Trans dengan tujuan selain menghasilkan kayu dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, juga meningkatkan kesejahteraan transmigrasi itu sendiri. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan kedelai menjadi tahu sampai saat ini behan dapat dimanfaatkan secara optimal, bahkan sering menjadi limbah yang tidak termanfaatkan. Ampas tahu segar digunakan untuk makanan ternak atau diolah menjadi oncom merah. Sedangkan limbah cair sebagian kecil digunakan sebagai biang (bahan penggumpal) dalam proses pembuatan tahu. Limbah Tahu digunakan sebagai penyubur tanah (pupuk) sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menambah kandungan unsur hara media tanam melalui unsur hara yang dikandungnya. Dengan demikian dapat dihasilkan media yang lebih baik dari media tanah yang selama ini digunakan. Sedangkan budidaya kedelai oleh transmigran diharapkan dapat memberikan kesempatan kerja dan berusaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah tahu pada beberapa media organik terhadap pertumbuhan semai dan sifat kimia media sehingga dapat diketahui media yang paling menguntungkan dilihat dari segi kualitas semai yang dihasilkan. Limbah tahu diperoleh dari hasil sampingan proses pembuatan tahu. Selanjutnya limbah tahu ini dicampurkan dalam media yang akan dikomposkan sesuai dengan perlakuan yang dicobakan untuk dikomposkan selama satu bulan, dengan perbandingan tanah dan bahan organik sebesar 3:7....