Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144437
Title: Pengaruh suplementasi daun ubi kayu dan onggok pada jerami padi terhadap produksi asam-asam lemak terbang (VFA) dan N - NH3 rumen sapi
Authors: Parakkasi, Aminuddin
Winugroho, M.
Novrizal
Issue Date: 1985
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilakukan di Bagian Program Ruminansia Balai Pe- nelitian Ternak Ciawi, Bogor, dalam bulan April sampai dengan bulan Agustus 1984. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai nisbah suplementasi daun ubi kayu dan onggok dalam jumlah terbatas pada jerami padi, dalam usaha meningkatkan nilai guna jerami padi sebagai makanan ternak, berdasarkan produksi nitrogen-amonia (N-NH3) dan asam-asam lemak terbang (VFA) cairan rumen pada sapi. Ternak yang digunakan pada penelitian ini ialah 4 ekor sapi Pe- ranakan Ongole (PO) jantan, dewasa dan berfistula, dengan bobot badan rata-rata 298.5 ± 35.5 kg. Ransum percobaan terdiri dari ransum basal, berupa jerami padi, yang diberikan ad libitum, dan ransum perlakuan (suplemen) yang disu- sun dari daun ubi kayu dan onggok dalam jumlah terbatas (2 kg kering oven), serta diberikan terpisah (lebih dulu) dari ransum basal. Di- susun 4 macam suplemen, yaitu (A) daun ubi kayu (DU) 100%; (B) DU 75% + Onggok (0) 25%; (C) DU 50%+0 50% dan (D) 100% Onggok, yang diberikan secara bergilir kepada ternak menurut perlakuan. Air minum tersedia setiap saat. Peubah yang diukur adalah produksi nitrogen-amonia (N-NH₂) dan asam-asam lemak terbang (VFA) dalam cairan rumen. Pengukuran dilakukan pada interval-interval waktu 0, 2, 4, 6 dan 12 jam setelah hewan beri makan suplemen, untuk mengetahui laju produksinya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Bujur Sangkar Latin (BSL) 4 x 4 dengan uji jarak Duncan untuk pengamatan semua peubah. Setiap periode lamanya 30 hari, terdiri dari 14 hari masa penyesuaian diikuti 16 hari masa pengamatan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada setiap interval waktu pengambilan contoh, perlakuan suplemen sangat nyata (P < 0.01) berpengaruh terhadap produksi N-NH, cairan rumen. Produksi N-NH, terbesar dihasilkan oleh ransum A (11.3833.30) mg N-NH2/100 ml cairan rumen, selanjutnya secara berurutan semakin kecil, ransum B (8.2018.58); C (7.23 16.23) dan D (5.00 7.75), sesuai dengan kandungan protein dalam setiap ransum tersebut. Pada setiap ransum, sampai dengan 2 dan 4 jam setelah makan, la- ju produksi N-NH, meningkat dan selanjutnya menurun sampai jam ke 12. Sebaliknya, terhadap produksi asam-asam lemak terbang perlakuan tidak berpengaruh nyata (P > 0.05), kecuali terhadap produksi Valerat pada 6 jam setelah makan berpengaruh nyata (P <0.05). Laju produksi asam-asam lemak terbang dalam setiap ransum perlakuan mempunyai pola..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144437
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D85nov.pdf
  Restricted Access
8.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.