Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144350
Title: Penerapan double sampling terstratifikasi dalam menduga potensi hutan alam melalui potret udara : Studi kasus di HPH PT. Sari Bumi Kusuma Propinsi Dati I, Kalimantan Tengah
Authors: Kuncahyo, Budi
Jaya, I.Nengah Surati
Sujiatmoko, Singgih
Issue Date: 1998
Publisher: IPB University
Abstract: Hutan beserta hasilnya telah banyak memberikan konstribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Kayu merupakan bahan baku utama bagi industri kayu lapis dan pulp. Hutan Indonesia yang cukup luas mengharuskan kita melakukan manajemen yang baik dalam memanfaatkan hutan beserta hasil hutannya. Manajemen pemanfaatan hutan ini harus mengarah kepada pemanfaatan kelestarian hasil. Untuk Pengelolaan sumberdaya alam, selain potret udara konvensional ukuran standard (23 cm x 23 cm) yang dalam fotografi dikenal dengan cetak kontak terdapat pula bentuk-bentuk lain yang merupakan produk turunan dari potret udara cetak kontak yang memiliki karakteristik tersendiri sehingga dapat digunakan secara lebih bermanfaat, misalnya untuk penarikan contoh ganda dengan stratifikasi (stratified double sampling). Potret udara masih memiliki kesalahan berupa kesalahan relief (relief displacement), sehingga pengukuran-pengukuran kuantitatif seperti luas dan jarak datar perlu dikoreksi. Dalam pengukuran ini di areal hutan yang akan diukur dinyatakan sebagai populasi, kita dapat mengambil beberapa contoh (sample) perwakilan dalam bentuk plot atau klaster sebagai data dengan harapan pengeluaran atau biaya akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan sensus. Pada populasi yang besar, hasil yang cukup akurat dapat diperoleh melalui sampel yang didapat dari sebagian kecil populasi. Pengumpulan data melalui pengamatan sampel dapat dilakukan lebih cepat dan akurat (ketelitian pengukuran yang tinggi). Pengukuran dimensi tegakan di potret udara dilakukan dengan metode paralax untuk pengukuran tinggi pohon total, diameter wedge untuk pengukuran diameter tajuk dan crown closure percent untuk mengukur persen penutupan tajuk, diameter wedge dan crown closure percent adalah alat interpretasi berupa transparan overlay. Dimensi tegakan yang di lapangan yang diambil guna pengolahan data adalah diameter patang setinggi dada, tinggi total dan tinggi bebas cabang untuk mendapatkan volume pohon sebagai peubah tidak bebas. Selain itu peubah-peubah potret udara yang lain sebagai penyusun model juga diukur, misalnya: persen penutupan tajuk (C), tinggi tegakan rata-rata, diameter tajuk rata-rata (D) dan jumlah pohon (N). Persen penutupan tajuk di lapangan didapat dari perbandingan antara jumlah luns tajuk dari pohon yang diukur dengan luas klaster di lapangan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144350
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
E98ssu.pdf
  Restricted Access
15.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.