Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144001
Title: Uji frekuensi penyiraman serta penggunaan rangka plastik dan styrofoam sebagai media tumbuh alternatif pada aklimatisai anggrek dendrobium stebloceras
Authors: Aziz, Sandra Arifin
Yunistia, Listyani
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi dari berbagai frekuensi penyiraman dan penggunaan rangka plastik dan styrofoam sebagai media tumbuh alternatif pada aklimatisasi planlet anggrek Dendrobium strebloceras. Penelitian dilakukan dalam bak-bak plastik yang diletakkan di halaman rumah yang berlokasi di Bumi Indraprasta-Bogor. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni hingga Juli 2002. Proses aklimatisasi dimulai dengan mengeluarkan planlet dari botol kultur kemudian dikeringanginkan setelah dicuci dibawah air mengalir. Planlet lalu direndam selama 15 menit dalam larutan Dithane M-45 sebanyak 2g/l yang telah diberi setetes vitamin start B-1. Planlet dikeringanginkan kembali selama 3 jam. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah rancangan petak terbagi dengan frekuensi penyiraman sebagai petak utama. Penyiraman melalui pengkabutan dilakukan dengan frekuensi 1, 2, dan 3 kali sehari. Media tumbuh sebagai anak petak terdiri dari rangka plastik, styrofoam yang telah dilubangi serta cacahan pakis yang diletakkan dalam pot. Ketiga media tumbuh tersebut kemudian diisi oleh planlet anggrek. Maka terdapat 9 kombinasi perlakuan dimana terdapat 3 ulangan sebagai kelompok dan setiap ulangan terdiri dari 5 buah planlet anggrek Dendrobium strebloceras. Pada 1 MST, lingkungan aklimatisasi diberi sungkup plastik hingga tidak terjadi kontak dengan lingkungan luar. Kecilnya pergerakan udara pada 1 MST diperkirakan menyebabkan terjadinya beda nyata terhadap frekuensi penyiraman dengan peubah tinggi tanaman dan jumlah daun. Penyiraman 2 (3.40 cm) kali sehari memberi hasil terbaik pada peubah tinggi tanaman dibandingkan penyiraman 1 (2.15 cm) dan 3 (2.90 cm) kali sehari. Peubah jumlah daun pun menunjukkan lebih baiknya penyiraman 2 (4.8) kali sehari dibandingkan frekuensi penyiraman lainnya. Pada 2 MST, sungkup plastik dibuka sebanyak ± 10%. Minggu-minggu tersebut tidak menunjukkan beda nyata pada seluruh peubah yang diamati. Berbagai frekuensi penyiraman tidak memberi pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan planlet. Beda nyata pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun dan persentase tumbuh terhadap perlakuan media tumbuh terjadi pada dua minggu pertama setelah sungkup plastik dibuka. Penggunaan plastik dan styrofoam ternyata menghasilkan pengaruh yang lebih baik dibandingkan pakis. Kemampuan plastik dan styrofoam diperkirakan lebih baik daripada pakis dalam memudahkan planlet memperoleh air untuk menjaga kelembaban. Pertumbuhan akar planlet anggrek menunjukkan tidak beda nyata pada berbagai frekuensi penyiraman yang diberikan. Secara fisik, terdapat sedikit perbedaan pada kondisi akar. Panjang akar menunjukkan bahwa penyiraman 1 kali sehari (1.31 cm) lebih baik dibandingkan 2 (1.30 cm) dan 3 (0.10 cm) kali..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144001
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A03lyu.pdf
  Restricted Access
7.94 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.