Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143900
Title: Penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) oleh petani peserta SLPHT : Kasus SLPHT Kelompok Tani Tani Mukti Desa Ciranjang Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur
Authors: Murdianto
Karyana, Nana
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: apta Serangan organisme penggangu tanaman (OPT) merupakan salah satu kendala teknis dalam memproduksi beras dan pangan. Pemerintah melalui program BIMAS secara cepat mengenalkan dan menganjurkan pengendalian hama dengan pestisida hingga sedemikian kuat mengakar dalam diri petani. Ternyata penggunaan pestisida menimbulkan dampak negatif dibalik manfaatnya yang begitu ampuh. Pemerintah kemudian mengubah pendekatan pengendalian hama dengan konsep PHT. Penerapan PHT pada usahatani merupakan realisasi dari keputusan petani secara individu. Supaya sikap, pengetahuan, dan tindakan yang ditanamkan melalui SLPHT dapat mengakar dalam diri petani, pengkajian lebih lanjut diperlukan terhadap berbagai faktor penyebab yang mempengaruhi penerapan prinsip-prinsip PHT. Dengan demikian petani akan selalu menerapkan prinsip-prinsip PHT dalam usahataninya. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk megungkapkan bagaimana penerapan PHT oleh petani peserta SLPHT, dan secara khusus ingin mengetahui: (1) Karakteristik dan faktor luar petani serta pengaruhnya terhadap motivasi, sikap, dan orientasi nilai budaya petani peserta SLPHT dan (2) Hubungan motivasi, sikap, dan orientasi nilai budaya yang dimiliki petani dengan penerapan inovasi PHT oleh petani peserta SLPHT. Penelitian ini bersifat studi kasus dan survei. Studi kasus karena hasil penelitian hanya menggambarkan kasus pada SLPHT Kelompok Tani Tani Mukti di Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat dengan disertai data kualitatif. Survei karena responden yang diambil adalah semua (25 orang) petani peserta SLPHT dari 35 orang petani anggota kelompok tani. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan sengaja (purposif) dengan alasan bahwa Kelompok Tani Tani Mukti telah mengikuti SLPHT bagi anggotanya sebanyak dua kali. Unit analisa dalam penelitian ini adalah petani peserta SLPHT Kelompok Tani Mukti yang berjumlah 25 orang. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari data potensi desa, literatur yang relevan dan juga dinas maupun instansi terkait lainnya. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diolah secara manual serta disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Data-data hasil wawancara lainnya yang bersifat deskriptif dianalisa secara kualitatif dengan menjelaskan dan memaparkan fakta yang terjadi di lapangan…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143900
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A99nka.pdf
  Restricted Access
22.66 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.