Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143891
Title: Sistem pemasaran sapi potong di kecamatan gemawang kabupaten temanggung Jawa Tengah
Authors: Napitupulu, Asi H.
Atmakusuma, Juniar
Sunhudi, Sabar
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Aspek pemasaran merupakan penghubung antara produsen (peternak) dengan konsumen. Posisi tawar-menawar (bargaining position) peternak yang lemah, tingkat efisiensi pemasaran yang belum diketahui, dan usahaternak sapi potong belum berorientasi pasar. Kondisi tersebut perlu dilakukan penelitian tentang sistem pemasaran sapi potong di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Tujuan penelitian ini yakni menggali potensi daerah melalui penelitian sistem pemasaran sapi potong diantaranya mengetahui lembaga, saluran pemasaran, mengukur biaya, marjin dan tingkat efisiensi pemasaran sapi potong. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder, penarikan sampel peternak dengan metode pengambilan contoh kelompok bertingkat (bertahap) (multi- stages cluster random sampling) sebanyak 16 responden peternak. Sampel lembaga pemasaran dengan metode snowball sampling. Respoden pedagang pengumpul desa (belantik) 8 orang, pedagang besar (belantik besar) 2 orang, dan pedagang pemotong/pengecer daging sapi 4 orang dipilih secara sengaja (purposive). Penelitian menunjukkan adanya 5 pola saluran pemasaran sapi potong yaitu: (1) peternak pedagang pengumpul desa pedagang besar pedagang pemotong (Jabotabek/Cirebon) konsumen daging sapi, (2) peternak → (pedagang pengumpul desa → pedagang pengumpul desa) pedagang pemotong (Temanggung) → konsumen daging sapi, (3) peternak pedagang besar → pedagang pemotong (Cirebon/Jabotabek) → konsumen daging sapi, (4) peternak → pedagang pemotong (Temanggung) → konsumen daging sapi, (5) peternak → konsumen daging sapi. Porposi penjualan sapi potong sebagai berikut: 62,50% peternak menjual kepada pedagang pengumpul desa (belantik), 18,75% pedagang besar (belantik besar), 15,75% pedagang pemotong/pengecer daging sapi, dan 3% menjual kepada konsumen. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh peternak adalah penjualan, penyimpanan, informasi pasar, dan penanganan (pemeliharaan). Pedagang pengumpul desa melakukan fungsi pemasaran sebagai berikut: pembelian, penjualan, penyimpanan, pengangkutan, penggolongan, pembiayaan, informasi pasar, dan penanganan resiko. Pedagang besar melakukan fungsi pemasaran sebagai berikut: pembelian, penjualan, penyimpanan, pengangkutan, penggolongan, pembiayaan, informasi pasar, dan penanganan resiko. Pedagang pemotong/pengecer daging sapi potong melakukan fungsi pemasaran sebagai berikut: pembelian, penjualan, penyimpanan, pengangkutan, penggolongan, pembiayaan, informasi pasar, penanganan resiko, penanganan dan pengolahan. Kelima saluran pemasaran sapi potong yang dibahas adalah 3 pola saluran pemasaran karena sudah mewakili, ketiga pola saluran pemasaran yakni: (1) peternak...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143891
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File SizeFormat 
D03ssu1.pdf943.8 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.