Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143888
Title: Pengaruh Tingkat Pemberian Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Dalam Ransum Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging
Authors: Anggorodi, R.
Sofyan, Lily Amalia
Bachtum, German daril
Issue Date: 1983
Publisher: IPB University
Abstract: Biji karet merupakan hasil sampingan dari perkebunan karet. Sebagai bahan makanan ternak biji karet belum banyak digunakan. Namun demikian hasil penelitian baik yang dilakukan di Indonesia maupun di negara-negara lain ternyata biji karet dapat diberikan kepada berbagai jenis ternak. Melalui pengeringan (dengan panas matahari), diharapkan dapat memperbaiki nilai gizi dan menurunkan kandungan HCN biji karet, sehingga penggunaannya sebagai bahan makanan ternak dapat lebih diandalkan. Berdasarkan hal tersebut diatas telah dilakukan penelitian tentang pengaruh tingkat pemberian pemberian biji karet (kering matahari) dalam ransum terhadap penampilan produksi ayam pedaging sebagai langkah pertama dalam usaha men- dapatkan data untuk keperluan masa depan. Penelitian dilakukan dari tanggal 18 April sampai 13 Mei 1983 di Jurusan Ilmu Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Dalam penelitian ini digunakan 160 ekor anak ayam pedaging jantan jenis CP 707 "final stock" yang dibagi menjadi 20 kelompok, tiap kelompok terdiri dari delapan ekor anak ayam, dengan rancangan percobaan acak lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan dalam tiap perla- kuan. Perlakuan terdiri dari lima jenis ransum, yaitu: Perlakuan I (BK 0) = ransum dengan 0% biji karet Perlakuan II (BK 5) = ransum dengan 5% biji karet Perlakuan III BK 10) = ransum dengan 10% biji karet Perlakuan IV(BK 15) = ransum dengan 15% biji karet Perlakuan V (ВК 20) = ransum dengan 20% biji karet Penelitian ini dilakukan selama delapan minggu dengan tiga periode pengamatan, yaitu periode starter (0 – 6 minggu), periode finisher (6- 8 minggu) dan secara kese- luruhan (0 - 8 minggu). Pemberian ransum dan air minum dilakukan dua kali se- hari, yaitu pada pukul 08.00 dan pada pukul 16.00. Ransum dan air minum diberikan secara adlibitum…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143888
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D83gdb.pdf
  Restricted Access
9.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.