Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143807
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHartoyo, Sri-
dc.contributor.authorManuhutu, Andre D.-
dc.date.accessioned2024-03-27T03:17:26Z-
dc.date.available2024-03-27T03:17:26Z-
dc.date.issued2003-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143807-
dc.description.abstractTeh merupakan komoditi yang cukup penting bagi Indonesia. Kuantitas produksi teh nasional termasuk dalam empat besar di bawah kelapa sawit, tebu, dan kakao. Selain itu, di dunia, Indonesia merupakan negara produsen teh terbesar keempat dunia. Meskipun demikian, konsumsi Indonesia masih terbilang rendah. Upaya peningkatan konsumsi teh tersebut bisa dilakukan diantaranya dengan diversifikasi produk akhir sehingga konsumen mempunyai beragam pilihan untuk menikmati teh. Salah satu bentuk diversifikasi adalah dengan menyajikan teh siap saji dalam kemasan botol. Teh siap saji kemasan dalam botol (selanjutnya disebut teh dalam botol) diperkenalkan oleh Teh Botol Sosro pada tahun 1940. Sejak itu produk sejenis juga dibuat oleh banyak perusahaan dengan beragam merek, yang terbaru adalah Frestea. Merek yang merupakan produksi bersama Coca cola dan Nestle ini memasuki pasaran Indonesia pada pertengahan Tahun 2001. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut perusahaan agar lebih cermat merancang strategi pemasarannya. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk merumuskan strategi yang lebih baik adalah dengan melakukan analisis ekuitas atas merek yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada konsumen teh dalam botol dengan studi kasus pada mahasiswa di Bogor dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana ekuitas dari merek-merek yang ada di pasar dan implikasinya terhadap strategi bauran pemasaran perusahaan. Secara lebih rinci, penelitian ini mengungkapkan: (1) seberapa dikenal suatu merek teh dalam botol oleh konsumen (brand awareness); (2) apa saja asosiasi yang terbentuk dalam benak konsumen tentang suatu merek (brand association); (3) bagaimana kualitas yang dikesankan oleh konsumen atas suatu merek (brand perceived quality); dan bagaimana kesetiaan konsumen atas merek yang biasanya dikonsumsi (brand loyalty). Guna mencapai tujuannya, penelitian ini menggunakan dua jenis data, primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari BPS, media massa (cetak dan elektronik), dan lembaga- lembaga riset. Secara umum, hasil yang didapat menunjukkan bahwa merek dengan ekuitas terkuat adalah Teh Botol Sosro. Terkuat kedua adalah Tekita, Fruit Tea di nomor tiga, Frestea empat, Teh 2-Tang kelima, Teh Giju keenam, dan S-Tee sebagai yang dipersepsikan sebagai merek terburuk ekuitasnya. Kesimpulan umum ini didapat dari perhitungan pada elemen-elemen Ekuitas Merek, sebagaimana sekilas dirinci berikut ini: ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis ekuitas merek atas merek-merek teh dalam botol : studi kasus mahasiswa di Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A03adm.pdf
  Restricted Access
26.73 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.