Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143802
Title: Sifat fisik mekanik dan tegangan ijin lima jenis kayu kurang dikenal (lesser known species) dari Kalimantan Tengah
Authors: Nugroho, Naresworo
Hadjib, Nurwati
Ruhyana, Yan Atang
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Perkembangan kebutuhan kayu sebagai bahan bangunan dan bahan baku industri pada saat ini cenderung meningkat, sedangkan kemampuan pusokan kayu bulat dari hutan alam tidak lagi mencukupi dan cenderung menurun. Jumlah kebutuhan bahan baku kayu bulat industri pengolahan kayu (resmi dan tidak resmi) diperkirakan mencapai 70 Juta m³/tahun, sedangkan kemampuan pasok bahan baku kayu bulat hanya 25 juta mtahun. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan berbagai upaya, diantaranya memanfaatkan kayu-kayu yong kurang dikenal (lexver known species). Untuk dapat dipergunakan dengan baik perlu dilakukan penelitian mengenai sifat-sifat berbagai jenis kayu tersebut, termasuk diantaranya sifat fisik dan mekanik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara sifat fisik dan mekanik lima jenis kayu lesser known species yang diteliti, mengelompokan kayu tersebut berdasarkan klasifikasi Den Berger (1923) dan menduga nilai tegangan ijin (allowable stress) dari masing-masing jenis kayu yang diteliti.berdasarkan metode ASTM D 245 (1995) dan membandingkannya dengan metode PKKI NI-5 (1961) dan SII 0458 (1981). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima jenis kayu yang meliputi kayu Gambir (Trigonopleura malavana Hook. I). Bayung (Trioma malaccensis Hook.) Tempias (Teijsenamiodendron symplicioides Konstern), Pelawan (Tristamiopsis whiteana Griff), dan Medang (Dehaasia firma Blume). Kayu-kayu ini berasal dari hutan alam Kalimantan Tengah. Contoh uji dibuat dalam kondisi basah dan kering udara. Bentuk, ukuran contoh uji dan pengujian sifat fisis dan mekanis sesuai dengan standar ASTM D 143 (1995) tentang metode pengujian contoh kecil bebas cacat. Pengujian sifat (üsis yang dilakukan meliputi berat jenis penyusutan dan kadar air. Sedangkan sifat mekanis yang diuji meliputi modulus clatisitas (MOE), modulus patah (MOR), keteguhan tekan sejajar dan tegak lurus semi, kekerasan, keteguhan tarik sejajar dan tegak lurus serat, keteguhan geser. keteguhan pukul dan keteguhan belah, Dari hasil pengujian didapatkan nilai rata-rata berai jenis berdasarkan BKT/VB secara berturut-turut dari yang terbesar yaitu: Pelawan (0.766). Tempias (0.699), Modang (0.483), Gambir (9.458) dan Bayung (0.454). Berat jenis pada bagian kaugkat immumnya lebih besar dibanding pada bagian ujung karena pada umumnya bagian pangkal memiliki panjang sel lebih pendek dongan dinding sel lebih tebal dan memiliki kadar zat ekstraktif lebih banyak dibandingkan pada bagian ujung Dari hasil pengujian ternyata kadar air pada bagian ujung lebih tinggi dibandingkan pada bagian pangkal, hal ini diduga karena bagian ujung mempunyai kayu-kayu yang muda yang pertumbuhannya relatif cepat sehingga sel-sel yang terbentuk berdinding tipis dan beronggga besar, hal ini akan mengakibatkan sel-sel kayu akan lebih banyak menampung air bebas. Hal lain yang berpengaruh adalah persentase kayu gubal yang lebih besar dibanding pada bagian pangkal sehingga jumlah air yang ada pada pada bagian ujung relatif lebih besar. Dari hasil pengujian didapatkan nilai rata-rata penyusutan radial basah-kering udara secara berturut-turut dari yang terbesar yaitu: Pelawan (3,566 %), Tempias (1.996%), Bayung (2.053 %). Medang (1.225%) dan Gambir (1,071 %), Nilai rata-rata penyusutan tangensial basah-kering udara secara berturut-turut dari yang terbesar yaitu: Pelawan (5.602%). Tempias (4.567%), Bayung (3.497 %), Gambir (3.46%) dan Medang (3.094%)....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143802
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E02yar1.pdf
  Restricted Access
20.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.