Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143715
Title: Pengaruh Pemberian Filler Cangkang Sawit Terhadap Keteguhan Rekat Kayu Lapis Meranti (Shorea spp.)
Authors: Ruhendi, Surdiding
Elpia, Yeni
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Potensi cangkang sawit dari pabrik sawit di masa depan sangat besar dengan semakin meningkatnya luas perkebunan sawit. Salah satu pemanfaatan cangkang sawit adalah sebagai filler untuk digunakan sebagai pengganti filler dedak gandum. Penggunaan filler cangkang sawit akan menjadi solusi untuk mengurangi Rebutuhan filler perekat industri kayu lapis terhadap bahan baku filler dedak gundum yang diimpor, dan meningkatkan nilai tambah limbah sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi optimum dari kadar Aller dan berat labur agar filler cangkang sawit dapat menjadi pengganti filler dedak gandum dengan menggunakan bahan baku vinir Meranti (Shorea spp.), cangkang sawit dan tepung serbuk dedak gandum. Perlakuan yang digunakan adalah kadar filler dengan tiga taraf yaitu 8%, 9%, dan 10% dan berat labur perekat dengan tiga taraf 120 g/m², 140 g/m², dan 160 g/m² serta 2 kelompok Aller dengan dua taraf yaitu serbuk dedak gandum dan serbuk cangkang sawit. Pengujian kayu lapis meliputi sifat fisis dan sifat mekanis kayu lapis mengacu pada JAS No. 232: 2003. Nilai rata-rata kerapatan kayu lapis Meranti sebesar 6.672 g/cm³ dengan kisaran antara 0,551 g/cm³ sampai dengan 0,793 g/cm³. Nilai ata-rata kadar air kayu lapis sebesar 10,448% dengan kisaran antara 9,160% Sampai dengan 11,735%. Nilai keteguhan rekat kayu lapis pada uji kering sejajar Serat dan tegak lurus serat memenuhi standar JAS (2003). Nilai keteguhan rekat kayu lapis pada uji basah sejajar serat yang tidak memenuhi standar JAS (2003) yaitu kayu lapis yang menggunakan filler serbuk dedak gandum pada kadar filler 8% dan 9% dengan berat labur 120 g/m², dan kayu lapis yang menggunakan filler serbuk cangkang sawit kadar filler 8% dengan berat labur 140 g/m² dan 160 g/m², kadar filler 9% dengan berat labur 120 g/m², 140 g/m², dan 160 g/m². Nilai keteguhan rekat kayu lapis pada uji basah tegak lurus serat yang tidak memenuhi standar JAS (2003), yaitu kayu lapis yang menggunakan filler serbuk dedak gandum pada kadar filler 8% dan 10% dengan berat labur 120 g/m², kayu lapis dengan filler serbuk cangkang sawit dengan kadar filler 9% dan berat labur 120 g/m². Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar filler berpengaruh terhadap keteguhan rekat pada uji basah. Kadar filler 10% merupakan kadar filler yang terbaik. Berpedoman pada standar JAS No. 232:2003 maka pengujian kayu lapis pada semua variasi kadar filler dan berat labur memenuhi standar yaitu pada kadar air dan keteguhan rekat pada uji kering. Sedangkan Kombinasi perlakuan yang tepat untuk menghasilkan kayu lapis dengan filler serbuk cangkang sawit sebagai pengganti filler serbuk dedak gandum adalah kadar 9% dengan berat labur 140 g/m²….
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143715
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E12yel.pdf
  Restricted Access
8.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.