Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143670
Title: Evaluasi jaringan jalan dan daya dukung tanah badan jalan hutan : Studi kasus di BKPH Cikawung, KPH Indramayu, PT Perhutani Unit III, Jawa Barat
Authors: Pranggodo, Bambang
Dulsalam
Indriyati, Kodrat
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Hak Jaringan jalan hutan merupakan parameter untuk menilai tingkat keberhasilan kegiatan pembukaan wilayah hutan karena merupakan prasarana yang sangat menentukan bagi kelancaran kegiatan pemanenan utamanya pengangkutan kayu. Oka (1978) mengatakan bahwa selama ini biaya pengangkutan termasuk di dalamnya biaya pembuatan jalan, pemeliharaan jalan dan biaya penyaradan merupakan biaya terbesar dari seluruh biaya pemanenan, sebesar ± 70% dari seluruh pengeluaran. Untuk itu dalam kegiatan perencanaan pembuatan jalan hutan dan jaringan jalan, perlu memperhatikan biaya pengangkutan, topografi dan volume yang dikeluarkan, sehingga dapat diperoleh jaringan jalan yang optimal. Panjang dan sebaran jalan hutan juga harus disesuaikan dengan sebaran potensi kayu tersebut. Struktur badan jalan yang lemah dan kondisi permukaan jalan yang tidak rata dapat menyebabkan terganggunya pengangkutan. Dalam jangka panjang hal ini akan sangat merugikan karena memperlambat waktu pengangkutan dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kerapatan jalan dan tingkat keterlayanan areal hutan dengan jaringan jalan yang telah ada, menentukan kerapatan jalan optimal serta mengetahui dan menilai daya dukung jalan yang sedang digunakan untuk melayani kegiatan pemanenan. Penelitian dilaksanakan di areal hutan BKPH Cikawung, KPH Indramayu, PT. Perhutani Unit III Jawa Barat selama 1 bulan. BKPH Cikawung merupakan kawasan hutan Kelas Perusahaan Jati yang bertopografi datar hingga bergelombang dengan jenis tanah gromosol. Data yang diambil meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengukuran langsung di lapangan meliputi daya dukung tanah, tebal lapisan perkerasan jalan dan jarak sarad rata rata. Sedangkan data sekunder di dapat dari peta jaringan jalan, laporan tahunan dan dokumen yang memuat keterangan mengenai panjang jaringan jalan hutan, luas total hutan produktif, volume kayu yang berhasil dikeluarkan, biaya pembuatan jalan, biaya pemeliharaan jalan, biaya penyaradan, intensitas pengangkutan dan beban angkutan. Untuk pengolahan data kerapatan jalan optimal serta spasi jalan optimal jalan digunakan rumus Elias (1997) sedangkan untuk pengolahan data daya dukung jalan digunakan rumus Sudarsono (1993). Nilai kerapatan jalan untuk wilayah BKPH Cikawung sebesar 12,260 m/ha. Besarnya kerapatan jalan ini telah melebihi standar PT Perhutani untuk Kelas Perusahaan Jati yaitu 12 m/ha. Nilai ini juga melebihi nilai kerapatan jalan optimalnya yaitu 6,101 m/ha, sehingga telah terjadi kelebihan pembuatan jalan sebesar 34.294,502 m....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143670
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E02kin.pdf
  Restricted Access
10.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.