Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143551
Title: Penurunan aktifitas tanin kaliandra (calliandra calothyrsus) dengan penggunaan mineral Fe dan Cu (in vitro)
Authors: Wiryawan, Komang G.
Wina, Elizabeth
Marliana, Christin
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Kaliandra (Calliandra calothyrsus) sebagai leguminosa pohon bernutrisi tinggi sampai saat ini penggunaannya masih terbatas karena mengandung zat antinutrisi tanin. Tanin adalah senyawa polifenol yang sifat utamanya berikatan dengan protein dan polimer lainnya seperti selulosa, hemiselulosa, pektin untuk membentuk suatu komplek yang stabil sehingga dapat menurunkan kecernaan. Mineral dapat membentuk komplek dengan tanin sehingga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan aktifitas tanin mengikat zat makanan lain. Mineral Fe dan Cu adalah mineral yang berpotensi untuk menurunkan aktifitas tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan mineral Fe dan Cu terhadap kecernaan bahan kering, konsentrasi NH3, konsentrasi total VFA dengan substrat kasein dan selulosa yang ditambahkan tanin secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi, Biokimia dan Mikrobiologi Ternak Fakultas Peternakan, IPB dan Laboratorium Teknologi Pakan, BPT Ciawi, Bogor. Tahap prapenelitian dimulai akhir bulan Januari 1998, yaitu ekstraksi tanin dari daun kaliandra dan tahap penelitian dimulai akhir bulan Mei 1998 dan berakhir awal bulan Oktober 1998. Pada tahap penelitian dilakukan percobaan secara in vitro, yaitu menggunakan cairan rumen yang berasal dari kambing kacang yang diberi pakan rumput gajah. Perlakuan terdiri dari perlakuan utama dan perlakuan tambahan pada masing-masing substrat kasein dan selulosa. Perlakuan utama dibedakan menjadi perlakuan dengan penambahan mineral FeSO4.7H2O dan CuSO4.5H₂O pada berbagai taraf, yaitu Fe (0; 5,6; dan 11,2 ppm) dan Cu (0; 50,8; dan 101.6 ppm) dengan kondisi penambahan tanin atau tanpa tanin. Perlakuan tambahan dilakukan untuk menguji pengaruh sulfat yang terdapat pada molekul mineral pada perlakuan utama dengan menggunakan penambahan H₂SO₄ pada berbagai taraf. Peubah yang diamati adalah konsentrasi NH3 (0, 3, 48 jam), kecernaan bahan kering dan konsentrasi total VFA (48 jam), serta mineral Fe dan Cu yang bebas (0 dan 48 jam). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola Faktorial pada perlakuan utama dan Rancangan Acak Kelompok tunggal pada perlakuan tambahan dengan tiga ulangan. Data dianalisis secara statistic dengan menggunakan sidik ragam dan diuji dengan uji kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kecernaan bahan kering kasein pada perlakuan penambahan mineral Fe dengan taraf 1½ (5,6 ppm) dengan kondisi penambahan tanin belum berbeda nyata secara statistik. Penambahan mineral Fe sinergis dengan tanin menurunkan kecernaan bahan kering selulosa (P0.01). Penambahan mineral Fe belum dapat mengurangi pengaruh tanin menurunkan..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143551
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D99CMA.pdf
  Restricted Access
10.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.