Manajemen tenaga kerja pada pemeliharaan tanaman menghasilkan kopi (Coffea arabica. L) di Kebun Kalisat Jampit, Bondowoso, Jawa Timur

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan Indonesia yang penting untuk dikembangkan karena memberikan devisa bagi negara dan membuka lapangan pekerjaan. Tujuan melakukan magang adalah mempelajari teknik budidaya, menambah keterampilan dan pengalaman manajerial di perkebunan kop khususnya pada aspek manajemen tenaga kerja. Kegiatan magang dilakukan muti 9 Februari sampai 9 Juli 2015. Selama magang, program yang dilakukan adagah satu bulan menjadi karyawan harian lepas, satu bulan menjadi asisten mandor, dan dua bulan menjadi asisten kepala tanaman. Data dan informasi didapatkan dari kegiatan lapangan dan dokumen perusahaan. Realisasi kegiatan pemeliharaan masih berubah dari jadwal yang ditentukan dan masalah ketidakhadiran tenaga kerja yang dapat menghambat pekerjaan. Jumlah tenaga ker di Kebun Kalisat Jampit pada bulan April sebanyak 945 orang. Indeks Tenaga Kerja (ITK) yaitu 0.66 orang ha, sedangkan norma ITK untuk perkebunan kopi adalah 1.38 orang ha¹. Tenaga kerja paling banyak digunakan pad kegiatan wiwil halus. Hubungan korelasi yang nyata terhadap prestasi kerja dinliki oleh kelompok usia pada pemupukan dan pengendalian gulma kimia serta lam masa kerja pada pengendalian gulma secara kimiawi. Lama masa kerja tidak berkorelasi nyata terhadap prestasi kerja pada kegiatan pemupukan, pengendalian gulma manual, dan wiwil halus; seluruh tingkat pendidikan, serta kelompok usia pace pengendalian gulma manual. Tenaga Pemanen masih banyak melakukan kesalahan dalam memetik buah kopi, hal ini disebabkan kurang teliti dalam memetik dan harga upah yang rendah untuk hasil panen. Data di lapangan menunjukkan bahwa hubungan antara usia, lama masa kerja, dan tingkat pendidikan tidak berkorelasi nyata terhadap prestasi kerja pemanen….