Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143375
Title: Tingkat kepadatan tanah akibat traktor penyarad kayu terhadap pertumbuhan semai merawan (Hopea mengarawan, Miq.) dan kayu Afrika (Maesopsis eminii, Engl)
Authors: Matangaran, Juang R.
Nurochman, Deden
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Sistem pemanenan hutan yang umum digunakan untuk pengelolaan hutan alam di Indonesia adalah Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Dalam kegiatan pemanenan hutan khususnya penyaradan kayu dalain sistem TPTI menggunakan traktor. Hal ini dikarenakan traktor memiliki beberapa kelebihan antara lain lincah dalam bergerak, mampu bergerak diantara pohon-pohon dan mampu bergerak disegala bentuk lapangan (Balitbangbut, 1997). Walaupun memiliki beberapa kelebihan, penggunaan traktor dalam pemanenan hutan juga menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan berupa terbukanya lahan dan terjadinya peinadatan tanah akibat adanya jalan sarad. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tingkat keterbukaan lahan dan tingkat kepadatan tanah yang terjadi akibat penyaradan kayu oleli traktor serta pengaruh tingkat kepadatan terhadap pertumbuhan semai Merawan dan Kayu afrika. Peiniliban Merawan dikarenakan jenis ini merupakan famili Dipterocarpaceae yang mendominasi hutan alam Indonesia sedangkan Kayu afrika dari famili Rhamnaceae yang merupakan jenis tanaman HTI. Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian di laboratorium terdiri dari: benih Merawan dan Kayu afrika, tanah ultisol, proctor, pipa paralon dengan diameter 4 inci dan tinggi 15 cm, oven, hand sprayer, alat timbang, baskom pengaduk tanah, pengayak tanah 0,5 x 0,5 cm, pisau, plastik dan cawan. Alat yang digunakan pada penelitian di lapangan terdiri dari Traktor Komatsu D 85 E SS dengan luas tapak 35.990 cm³ dengan berat operasi 23.100 kg. pita ukur dengan panjang 50 m, tabung silinder, pisau dan plastik. Penelitian lapangan dilakukan di PT. Inhutani II Kalimantan selatan sedangkan penelitian laboratorium dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Fateta dan Silvikultur Falutan IPB. Di lapangan pengukuran keterbukaan lahan dilakukan pada bekas jalan sarad. parameter yang diukur meliputi paajang dan lebar jalan sarad. Sedangkan pengukuran tingkat kepadatan melalui pengambilan sampel tanah pada tanah yang terpadatkan akibat lintasan traktor mulai dari tanah yang tidak dilalui traktor (kontrol) sampai pada tanah dengan intensitas penyaradan 10 rit, kemudian tanah tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk diukur kadar air dan berat basah tanah sehingga nilai kepadatan tanahnya dapat dihitung Titik pengambilan sampel tanah berada pada kedua jejak tapak traktor tiap jarak 10 mm sepanjang 50 m. Di laboratorium tanainan Merawan dan Kayu Afrika setelah berumur 2 minggu ditanam di tanah padat dengan tingkat kepadatan tanah tertentu, kemudian setelah 6 bulan respon pertumbuhan tanaman diukur (tinggi, diameter batang, kedalaman penetrasi akar...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143375
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E03dnu8.pdf
  Restricted Access
18.75 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.