Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143294| Title: | Penggunaan tepung gaplek sebagai bahan perekat alternatif dalam pembuatan wafer ransum komplit |
| Authors: | Suryahadi Trisyulianti, Erlin Iskandar, MI Noviagama, Vitis Rakhma |
| Issue Date: | 2002 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Ketersediaan pakan yang berkualitas sangat menunjang produktivitas ternak. Tetapi ada beberapa kendala yang membatasi ketersediaan pakan, diantaranya adalah sempitnya lahan untuk menanamnya, sifatnya yang perishable dan bulky, serta ketersediaannya yang dipengaruhi musim. Salah satu cara pengolahan bahan makanan ternak yang mampu memecahkan masalah tersebut yaitu dengan membuat wafer ransum komplit. Untuk membuat wafer ransum komplit yang kompak, diperlukan bahan perekat. Perekat yang umum digunakan adalah molases. Tetapi karena ketersediaannya terbatas dan penggunaannya bersaing dengan industri lainnya, serta harganya yang relatif mahal, maka dibutuhkan bahan perekat alternatif yang dapat menggantikannya baik secara substitusi maupun komplementer. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persentase optimum penggunaan gaplek, baik dalam bentuk larutan maupun tepung sebagai perekat dalam pembuatan wafer ransum komplit. Penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian utama terbagi menjadi dua percobaan, berdasarkan perbedaan bentuk fisik perekat gaplek. Percobaan I menggunakan perekat larutan gaplek + molases dan percobaan 2 menggunakan perekat tepung gaplek + molases. Perlakuan yang diberikan pada kedua percobaan adalah perbedaan taraf perekat gaplek dan molasses yang digunakan. Perekat Gaplek terdiri dari tiga taraf, yaitu: 0% (A1), 5% (A2), dan 10% (A3). Molases yang diberikan juga terdiri dari tiga taraf, yaitu: 0% (B1), 5% (B2), dan 10% (B3). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 3x3 dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjut kontras ortogonal berdasarkan prosedur Steel dan Torrie (1993). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua perlakuan, baik yang menggunakan perekat larutan gaplek (percobaan 1) maupun tepung gaplek (percobaan 2), berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap peningkatan kadar air, penurunan kerapatan, penurunan daya serap air, penurunan pengembangan tebal dan penurunan kekerasan tekstur wafer ransum komplit. Dari parameter yang diukur, dapat disimpulkan bahwa penggunaan perekat gaplek baik dalam bentuk larutan maupun tepung sampai taraf 5% ditambah molases 5% masih dapat dilakukan dalam pembuatan wafer ransum komplit. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143294 |
| Appears in Collections: | UT - Nutrition Science and Feed Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| D02vrn.pdf Restricted Access | 8.55 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.