Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143245
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Wiryawan, Komang G. | - |
dc.contributor.advisor | Suryahadi | - |
dc.contributor.author | Rekagantini, Denok | - |
dc.date.accessioned | 2024-03-25T04:39:45Z | - |
dc.date.available | 2024-03-25T04:39:45Z | - |
dc.date.issued | 1999 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143245 | - |
dc.description.abstract | Pakan merupakan salah satu faktor penentu utama yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha peternakan. Di Indonesia, pola pakan yang diberikan petani kepada ternak berupa pakan tunggal seperti rumput-rumputan, dimana kualitas hijauan rumput-rumputan di daerah tropis umumnya memiliki kualitas protein yang rendah. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan memberikan suplementasi legum pohon seperti kaliandra (Calliandra calothyrsus) yang diharapkan dapat mensuplai kebutuhan nitrogen. Pemanfaatan kaliandra sebagai pakan ternak belum optimal, karena memiliki zat anti nutrisi seperti tanin. Dampak anti nutrisi tanin pada ternak ruminansia berawal dari proses mastikasi, selanjutnya tanin akan berikatan dengan protein saliva sehingga pakan tidak palatabel dan konsumsi pakan menurun. Setelah tanin masuk ke dalam rumen (pH 6.37.0), tanin akan membentuk senyawa kompleks dengan protein, karbohidrat (selulosa, hemiselulosa dan pektin), mineral, vitamin dan enzim-enzim mikroba rumen. Inokulasi bakteri toleran tanin dengan mengoptimalkan proses pencernaan oleh mikroba rumen merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai guna pakan. Syahriani (1998) menyatakan bahwa semakin tinggi populasi bakteri yang diinokulasikan maka dampak terhadap kecernaan pakan akan semakin tinggi. Cara degradasi senyawa kompleks tanin protein oleh bakteri toleran tanin belum dapat diketahui Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kemampuan bakteri toleran tanin yang diisolasi dari kambing kaligesing dalam mendegradasi kompleks Bovine Serum Albumin (BSA) dan tanin (kompleks protein - tanin). Percobaan ini menggunakan metode in vitro, terdiri dari 3 perlakuan yaitu kontrol (KO), perlakuan 1 (K1) menggunakan bakteri toleran tanin dan perlakuan 2 (K2) menggunakan mikroba rumen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Hasil sidik ragam pengaruh inokulasi bakteri toleran tanin (K1), mikroba rumen (K2), waktu inkubasi dan interaksi kedua faktor tersebut memberikan hasil yang sangat nyata (P<0.01) terhadap konsentrasi amonia sedangkan pengaruh waktu inkubasi terhadap populasi bakteri total memberikan hasil berbeda nyata (P<0.05), tetapi pengaruh inokulasi bakteri toleran tanin (K1), mikroba rumen (K2) dan interaksinya memberikan hasil tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap populasi bakteri yang dihasilkan. Untuk parameter yang lainnya, seperti konsentrasi VFA, protein endapan dan kadar tanin pengaruh inokulasi bakteri toleran tanin (K1), mikroba rumen (K2) dan interaksinya dengan waktu inkubasi memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (P > 0.05) Dari parameter yang diamati seperti konsentrasi amonia, konsentrasi VFA total, protein endapan dan kadar tanin yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bakteri toleran tanin lebih mampu mendegradasi kompleks protein-tanin daripada mikroba rumen. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.subject.ddc | Nutrition feed Technology | id |
dc.subject.ddc | Bacteria | id |
dc.title | Degradasi kompleks tanin-protein oleh bakteri rumen toleran tanin | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
Appears in Collections: | UT - Nutrition Science and Feed Technology |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
D99DRE.pdf Restricted Access | 6.1 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.