Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143122
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHero, Yulius-
dc.contributor.authorSourana, Morie-
dc.date.accessioned2024-03-25T01:58:56Z-
dc.date.available2024-03-25T01:58:56Z-
dc.date.issued2002-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143122-
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan meningkat pula kebutuhan pangan dan menurunnya tingkat kepemilikan lahan tiap orang. Pada masyarakat yang mengandalkan pendapatan tambahan dari kebun perlu suatu cara agar kebun yang dikelola memberikan manfaat yang optimal. Cara-cara tersebut dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan ruang kebun secara optimal atau dengan pemilihan jenis tanaman yang sesuai dan memberi manfaat yang optimal. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk penyusun komponen kebun adalah kemiri. Kemiri merupakan pohon yang dianjurkan pemanfaatannya oleh pemerintah. Hal ini diisebabkan karena selain dapat memberikan pendapatan tambahan dan menjadi cadangan pangan, pohon kemiri dapat berfungsi sebagai tanaman reboisasi dan rehabilitasi lahan kritis dan lahan marginal serta dapat menekan pertumbuhan alang-alang. Budidaya untuk tanaman kemiri saat ini belum banyak dikembangkan dan komoditi kemiri masih memiliki potensi untuk dikembangkan. Penelitian-penelitian tentang pemanfaatan kemiri telah banyak dikembangkan dan pemanfaatan kemiri mulai banyak dan bervariasi. Selama ini pengusahaan tanaman kemiri dilakukan secara tradisional dengan teknologi yang sederhana, sehingga menyebabkan perkembangan luas areal dan produksinya berjalan lambat serta produktivitas yang dicapai masih rendah. Di sisi lain perkembangan penduduk yang semakin cepat menyebabkan permintaan terhadap komoditas kemiri terus meningkat, sehingga kemiri menjadi komoditas yang semakin penting. Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Perkebunan tahun 1999 dari data statistik perkebunan menunjukkan bahwa perkembangan luas dan produksi kemiri selama tahun 1996-2000 tidak lebih dari 1% per tahunnya dengan produksi rata-rata berkisar antara 350-450 kg/ha/tahun. Selama ini produksi kemiri 95% diserap untuk kebutuhan lokal, ekspor kemiri pada akhir 80-an berkisar antara 400-600 ton dengan total nilai US$ 200.000 - US$ 500.000, dan didagangkan dalam bentuk kacang, sedangkan pada pasar retail/eceran kemiri dipasarkan dalam bentuk biji. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan diketahui latar belakang petani berkebun kemiri, potensi pemanfaatan dan pengolahan kemiri dan pola saluran pemasaran kemiri yang terbentuk. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pemunduran dan Desa Teluk Raya, Kecamatan Kumpeh Ulu, Provinsi Jambi. Pemilihan desa dilakukan secara sengaja dengan petani dipilih secara acak. Sedangkan pemilihan responden lembaga pemasaran dilakukan secara sengaja (purposive). Analisis data yang dilakukan meliputi analisis deskriptif untuk pengelolaan kebun yang dilakukan dan pola tataniaga, analisis korelasi harga untuk mencirikan hubungan harga tingkat petani dengan harga konsumen, serta analisis Indeks Keterpaduan Pasar (IMC) untuk memberikan informasi pasar yang terbentuk serta hubungan perubahan harga antara dua pasar yang terpisah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.titlePotensi pengembangan dan analisis pemasaran kemiri (Aleuritus moluccana Wild) : Studi kasus Desa Pemunduran dan Teluk Raya, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Propinsi Jambiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
E02mso.pdf
  Restricted Access
16.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.