Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143115
Title: Pemantauan pasca pelepasan orangutan rehabilitan : Pola pergerakan orangutan rehabilitan di hutan lindung Gunung Meratus Kalimantan Timur
Authors: Thohari, Achmad Machmud
Sugardjito, Jito
Sukiman
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Orangutan (Pongo pygmaeus Linnaeus, 1760) adalah mamalia arboreal terbesar dengan berat betina 40 kg dan jantan 80 kg (Rodman, 1984). Kondisi seperti ini menyebabkan orangutan memiliki pola pergerakan yang khas untuk menyesuaikan dengan kehidupan arborealnya. Pergerakan arboreal menjadi sangat penting bagi orangutan rehabilitan untuk dapat bertahan hidup setelah mereka dilepas ke alam. Orangutan tersebut telah dipelihara manusia sejak masih bayi, sehingga tidak mengikuti kehidupan alaminya. Orangutan tidak memiliki kemampuan untuk hidup di hutan sebagai habitat aslinya, sehingga perlu untuk mengetahui pola pergerakan orangutan rehabilitan apakah sama dengan pergerakan orangutan liar atau tidak. Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari pola pergerakan orangutan, aktifitas harian, tinggi posisi, strata tajuk dan jarak terjauh perjalanan orangutan. Pengamatan orangutan dilakukan dengan metode Focal Animal Sampling. Pengamatan dilakukan sebelum pelepasan (di Kandang sos 3 dan Hutan singgah) dan pasca pelepasan (di HLG Meratus). Orangutan yang diamati sebanyak 10 ekor dari 40 ekor orangutan yang dilepas pada pelepasan ke-10 pada tanggal 3-4 November 2001. Pola pergerakan orangutan sebelum pelepasan dicirikan dengan orangutan sering menggunakan pola quwadrupedal walking di tanah dan sering melakukan pola bipedal walking, sedangkan aktivitas harian orangutan dicirikan dengan aktivitas sosial yang tinggi yaitu di kandang sos 3 18.5% dan di hutan singgah 38.2%. Pola pergerakan orangutan di kandang sos 3 didominasi oleh pola quwadrumanous scrambling yaitu 43.2% yang sering dilakukan di sisi dan atap kandang. Aktivitas orangutan di kandang sos 3 banyak dilakukan di lantai kandang yaitu 54.2%, meskipun demikian aktivitas gerak banyak dilakukan di sisi dan atap kandang sehingga pola quwadrumanous scrambling lebih mendominasi. Pola pergerakan orangutan di hutan singgah sangat didominasi oleh pola quwadrupedal walking di tanah yaitu 60.9%. Aktivitas orangutan di hutan singgah sering berada di tanah yaitu 71.3% dari pada di pohon, aktivitas gerak juga sering dilakukan di tanah sehingga pola quwadrupedal walking di tanah sangat mendominasi. Pola pergerakan orangutan rehabiltian pasca pelepasan berbeda antara orangutan dari kandang sos 3 dengan orangutan dari hutan singgah. Orangutan dari kandang sos 3 pergerakannya hampir seluruhnya arboreal hanya 1.4 % saja pergerakan dilakukan di tanah. Pola pergerakan yang mendominasi adalah pola quwadrumanous scrambling 66.8% sedangkan pola quwadrupedal walking di tanah sudah jarang di lakukan. Orangutan dari hutan singgah pola pergerakannya tidak jauh berbeda...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143115
Appears in Collections:UT - Conservation of Forest and Ecotourism

Files in This Item:
File SizeFormat 
E02suk.pdf
  Restricted Access
11.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.