Optimalisasi pengendalian bahan baku nabati (simplisia) pada perusahaan jamu tradisional PT. XYZ

Abstract

Dengan semakin berkembangnya trend "back to nature" pada masyarakat dunia termasuk di Indonesia mengakibatkan industri jamu tumbuh dan berkembang semakin pesat. PT. XYZ merupakan salah satu industri jamu yang cukup terkemuka di Indonesia yang telah menghasilkan produk sesuai dengan kualitas standar internasional serta selalu memenuhi kebutuhan konsumen akan perawatan kecantikan dan kesehatan. Dalam menjalankan proses produksinya PT.XYZ menggunakan sedikitnya 130 jenis bahan baku nabati yang disebut juga dengan "simplisia" dan 90 jenis bahan baku kimia. Penggunaan simplisia yang merupakan bahan baku utama pembuatan jamu merupakan komoditi pertanian yang bersifat musiman dan mudah rusak. Selain itu dalam menjalankan proses produksinya, PT. XYZ membutuhkan berbagai macam jenis simplisia dan dalam jumlah besar. Hal ini membutuhkan manajemen yang cukup kompleks dan komprehensif dalam pengelolaannya, karena pengadaan simplisia yang tidak ekonomis dapat menghambat proses produksi serta merugikan dilihat dari sisi keuntungan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana sistem pengendalian bahan baku yang tepat diterapkan oleh manajemen sehingga dapat mencerminkan nilai ekonomis dari sisi biaya dan keuntungan". Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan suatu alternatif pilihan sistem pengendalian bahan baku yang dapat memberikan nilai ekonomis terhadap keuntungan perusahaan. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis sendiri, PT.XYZ dan untuk penelitian lebih lanjut. Dalam menghitung proses optimasi jumlah kebutuhan bahan baku nabati untuk memenuhi permintaan pasar terhadap produk akhir digunakan pendekatan model Linear Programming. Model tersebut disusun ke dalam bentuk matriks yang kemudian diolah dengan bantuan software komputer untuk optimalisasi yaitu SAS (Statistical Analysis System) for Windows versi 6.12. Dalam penelitian ini akan dibandingkan tiga buah model yaitu MFP (Model Forecast Perusahaan), MFLP (Model Forecast Linear Programming) dan MALP (Model Aktual Linear Programming). Dalam hal pengadaan bahan baku nabati, PT.XYZ mengadakan kontrak kerjasama dengan beberapa perusahaan atau pemasok. Hal ini dilakukan sehubungan dengan kebutuhan PT.XYZ terhadap kontinuitas ketersediaan bahan baku nabati setiap saat dibutuhkan. Sistem pembelian hand to mouth buying dilakukan oleh PT. XYZ yang didasarkan atas besarnya kebutuhan sekarang. Sistem ini diterapkan oleh perusahaan untuk mencegah kerugian karena adanya persediaan yang berlebih. Letak geografis pabrik (PT.XYZ) yang berada di kawasan industri Gunung Putri, Kabupaten Bogor dengan luas sebesar 10.620 m² khusus memproduksi produk jamu tradisional. Pabrik yang khusus memproduksi produk kosmetika terletak di ..dst