Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142873| Title: | Studi Perbandingan Nilai Hantaran Hidrolik (Hydraulic Conductuvity) Di Laboratorium Dan Lapanagan Pada Latosol Leuwikopo Dan Darmaga, Bogor |
| Authors: | Selari, Moentoha Rachman, Latief M. Triswadi |
| Issue Date: | 1987 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Hantaran hidrolik tanah merupakan parameter sifat fisik tanah yang dalam keadaan alamiah nilainya sangat bervariasi, baik untuk pengukuran secara vertikal maupun horisontal. Pengetahuan tentang hantaran hidrolik ini sangat berguna didalam pengelolaan lahan pertanian, draenase dan irigasi, budidaya perikanan dan untuk pengawasan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penetapan hantaran hidrolik di laboratorium dan lapangan. Metoda yang digunakannya adalah metoda CSR/FAO Staff (1983), Todd (1980) dan invers Auger hole pada latosol Leuwikopo dan Darmaga ulangan 1 dan 2. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai hantaran hidrolik dengan pengukuran lapangan lebih tinggi dari hasil pengukuran laboratorium baik dengan metoda CSR/FAO Staff maupun metoda Todd. Hasil pengukuran hantaran hidrolik di lapangan, laboratorium metoda Todd dan CSR/FAO Staff untuk latosol Leuwikopo adalah 0.74, 0.59, 0.18 cm/jam, latosol Darmaga ulangan 1 adalah 0.55, 0.40, 0.17 cm/jam dan Dar- maga ulangan 2 adalah 0.49, 0.36, 0.12 cm/jam. Metoda pengukuran hantaran hidrolik laboratorium yang mendekati nilai di lapangan adalah menggunakan metoda Todd dengan konstanta penyesuaian lapang berkisar antara 1.25 sampai 1.38, dan penilaian didasarkan pada resultante nilai hantaran hidrolik seluruh lapisan yang terdapat pada profilnya. Sedangkan metoda laboratorium CSR/FAO Staff nilainya cukup jauh berbeda dengan nilai lapangan dengan konstanta penyesuaian lapang berkisar antara 3.24 sampai 4.11, dan penilaian didasarkan pada nilai hantaran hidrolik lapisan yang paling menghambat. Nilai hantaran hidrolik latosol Leuwikopo dan Darmaga berbeda karena pada latosol Leuwikopo peranan bahan organik lebih tinggi, agregasinya lebih mantap dan tekstur tanahnya lebih kasar yaitu liat berdebu, sedangkan latosol Darmaga peranan bahan organik kecil, agregasi lemah sampai sedang, dan teksturnya liat… |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142873 |
| Appears in Collections: | UT - Soil Science and Land Resources |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A87tai.pdf Restricted Access | 14.97 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.