Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142699
Title: Konversi pati kelapa sawit menjadi siklodekstrin secara enzimatik pada reaktor curah tangki berpengaduk
Authors: Mangunwidjaja, Djumali
Darmono
Sugiri, Andi
Issue Date: 1994
Publisher: IPB University
Abstract: Mikroba yang digunakan untuk produksi enzim glukosa isomerase (GI) adalah Streptomyces olivaceus S-58 yang berasal dari ITB, Bandung. Organisme ini dapat menghasilkan enzim GI baik secara intra maupun ekstraseluler. Dengan menggunakan teknik spektrofotometri maka enzim ekstraseluler yang dihasilkan selama fermentasi 2 hari (5.75 U/ml), lebih tinggi daripada enzim intraseluler (3.48 U/ml). Untuk mendapatkan aktivitas optimumnya S.olivaceus membutuhkan ion kobalt dan magnesium sebanyak 0.025% (103-104M). Perbandingan xilosa dan glukosa yang digunakan sebagai sumber karbon ternyata berpengaruh cukup besar terhadap aktivitas yang dihasilkannya. Aktivitas tertinggi yang didapatkan dengan perbandingan xilosa dan glukosa 7: 3 adalah 3.48 U/ml. Penggunaan substrat yang berlebih diduga menyebabkan timbulnya efck inhibisi dan represi katabolit. S. olivaceus dapai tumbuh dan menghasilkan glukosa isomerase pada medium yang mengandung sumber nitrogen organik dan campuran nitrogen organik dengan anorganik. Perlakuan ekstraksi secara kimiawi dilakukan dengan detergen kationik Cetyiltrimethyilammonium bromida. Hingga batas tertentu semakin lama ekstraksi dilakukan maka semakin banyak enzim yang dihasilkan. Ekstraksi selama 2 jam menghasilkan ekstrak enzim kasar dengan aktivitas optimum 2.27 U/ml sedangkan ekstraksi selama 24 jam adalah 2.88 U/ml. Aktivitas katalitik Gl memiliki nilai optimum pada suhu isomerisasi 60°C yang akan menurun sejalan dengan peningkatan suhu. Pengurangan glukosa dari medium MP2 dengan xilosa sebanyak 1% mengakibatkan penurunan aktivitas sebesar 2.95%. Akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa onggok dapat digunakan sebagai sumber karbon bagi mikroba untuk menghasilkan enzim glukosa isomerase. Diduga adanya xilan pada onggok menurunkan kebutuhan xilosa sebagai senyawa induksi dari 1% menjadi 0.3%. Hasil terbaik (2.60 U/ml) didapat dari fermentasi selama 48 jam pada medium MP7 yang mengandung xilosa sebanyak 0.3% dengan kandungan KH,PO, dimodifikasi menjadi 0.1%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142699
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F94ASU.pdf
  Restricted Access
1.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.