Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142691
Title: Pengaruh pengelompokan bobot jenis, kondisi alkali aktif, serta jenis pemutihan terhadap sifat pulp sulfat putih kayu camnpuran
Authors: Siagian, Rina Mutiara
Judoamidjojo, R. Muljono
Hariyadi, Marcelus Bambang
Issue Date: 1994
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengelompokan bobot jenis, konsentrasi alkali aktif serta jenis pemutihan terhadap sifat pulp sulfat putih kayu daun lebar campuran. Selain untuk mendapatkan aspek teknik pengolahan kayu campuran, penelitian ini diharapkan dapat pula mengetahui pengaruh pengurangan penggunaan klorin melalui pemutihan PDPD sebagai pengganti pemutihan CEHD. Kayu dikelom- pokkan berdasarkan bobot jenis (A), yakni kelompok BJ ringan (A, 0.30-0.45), ke- 1 lompok BJ ringan sedang (A, 0.460.60) dan kelompok BJ sedang (A, 0.61 - 0.75). Pemasakan proses sulfat dilakukan dengan kondisi alkali aktif (B) 14% (B), 16% (B,) dan 18% (B₂). Pulp selanjutnya diputihkan dengan dua jenis pemutihan mul- titahap (C), yaitu CERD (C) dan PDPD (C). Analisa dilakukan terhadap rendemen pulp, sifat kimia pulp coklat, sifat fisik dan optik lembaran pulp putih. Pengujian sifat pulp coklat menunjukkan bahwa rendemen tersaring 42.35% 51.42%, rendemen sisa 0.035.14%, bilangan permanganat 16.91 22.94, konsumsi alkali 9.56% 14.30% sedangkan sisa alkali 3.54-7.40%. Pengelompokan BJ kayu tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen tersaring, bilangan permanganat, maupun konsumsi alkali. Makin tinggi BJ rendemen sisa makin besar. Semakin tinggi konsentrasi alkali cenderung menurunkan bilangan per- manganat, meningkatkan konsumsi alkali serta sisa alkali namun tidak memberikan pengaruh terhadap rendemen tersaring. Pemutihan menyebabkan rendemen pulp turun. Penurunan rendemen akibat pe- mutihan CEHD sekitar 10.98% sedangkan pada pemutihan PDPD sekitar 8.82%. Analisa fisik dan optik lembaran pulp putih menghasilkan indeks sobek antara 8.064 16.198 Nm²/kg, indeks tarik antara 35.392102.134 Nm/g, panjang putus an- tara 3608.8310414.41 m, indeks retak antara 3.0378.553 MN/g, dan ketahanan li- pat antara 37.701456.25 kali. Sifat fisik lembaran pulp putih masih memenuhi per- syaratan minimal yang ditetapkan SII. Derajat putih yang didapat antara 39.38 84.90% GE. sedangkan nilai opasitas cetak berkisar 63.6896.42%. Peningkatan BJ kayu menyebabkan penurunan ketahanan retak, ketahanan lipat, ketahanan tarik dan panjang putus namun tidak berpengaruh terhadap ketahanan sobek. Penggunaaan konsentrasi alkali 14%, 16%, maupun 18% tidak menunjukkan perbedaan terhadap sifat fisik yang dihasilkan. Makin kecil BJ kayu dan makin tinggi konsentrasi alkali aktif yang digunakan akan meningkatkan derajat putih yang dihasilkan. Penggunaan kelompok BJ ringan dengan pemasakan menggunakan konsentrasi alkali aktif 18% serta pemutihan CEHD maupun PDPD menghasilkan pulp semibleached dengan derajat putih sekitar 70-80% GE.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142691
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F94mbh.pdf
  Restricted Access
3.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.