Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142599
Title: Pola migrasi suku batak suatu tinjauan dalam kaitan gerakan pembangunan desa terpadu Marsipature Hutana BE (GPDT-MHB) : Kasus pada migran batak Angkola Mandailing di Kota Bogor
Authors: Wigna, Winati
Siregar, Budi Baik
Issue Date: 1994
Publisher: IPB University
Abstract: Migrasi penduduk internal antar etnis sering menampakkan pola yang khas, baik dari segi intensitas migrasinya maupun dari segi penyesuaian di rantau, derajat permanen- si, dan arus balik migrasi. Lelaki pada Orang Minangkabau tidak mendapatkan tempat yang kokoh dalam struktur sosial, sehingga melembaga dalam migrasi sirkulasinya; penduduk Pulau Jawa terikat kuat dalam suasana kosmis desa, sehingga berlaku sirkuler atau komutasi musiman; atau Migrasi Orang Bali cenderung sirkulasi karena prinsip bilo- cal population. Migrasi Orang Batak sejak lama, seperti studi-studi terdahulu, memperlihatkan berpola migrasi khas pula, sedikit arus remigrasi ke tanah asal. Ciri lain yang ditunjuk- kan antara lain adalah (1) pola okupasi terbatas pada sektor pekerjaan tertentu saja; (2) Arus barang, uang kembali ke tanah asal lebih kecil ketimbang arus keluar. Pola itu terbentuk karena adanya pandangan kosmologis Tano ni damang hangoluan, Ndang marimbar ndang marimbar tano hamatean (kampung Ayah tanah kelahiran, tak perduli dimana tanah kematian) dan orientasi nilai budaya 3H Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon (kekayaan materi, anak-kerabat, kemuliaan) yang diwujudkan dalam sahala harajaon atau kerajaan pribadi. Meskipun demikian bekerjanya nilai-nilai budaya tradisional harus memperhatikan setting siapa, dimana, dan pada saat kapan migrasi berlangsung. Konsekuensi migrasi berpola hanyut, menguntungkan segi-segi politis, pembauaran dan komunikasi antar budaya, tetapi kurang menguntungkan upaya pemerataan pembangu- nan dan hasil-hasilnya. Dalam kaitan ini Pemerintah daerah Tingkat I Sumatera Utara mencanangkan Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Marsipature Hutana Be (GPDT- MHB), sejak awal Pelita Kelima. IPE Perencanaan kebijaksanaan kependudukan sebagai penunjang pembangunan nasio- nal, regional, dan pedesaan, penting memperhatikan bentuk perilaku migrasi penduduk....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142599
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A94bbs1.pdf15.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.