Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142591| Title: | Pengaruh Kombinasi Coumarin, Sitokinin dan etardan Dalam Pengumbian Kentang In Vitro |
| Authors: | Wattimena, Gustaf Adolf Radjapadmi, Astrid Gayatri |
| Issue Date: | 1988 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | gi Undan top selagiac Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi optimum dari jenis sitokinin dan jenis retardan pada konsentrasi dari coumarin terhadap pengumbian kentang in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Perta- nian, Institut Pertanian Bogor dalam kondisi suhu antara 22-25°C dan kelembaban 80%. Penelitian berlangsung mulai bulan Juli hingga November 1987. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun secara acak lengkap. Faktor pertama terdiri dari jenis sitokinin, masing-masing pada konsentrasi optimum, yaitu: 10 ppm Kinetin, 5 ppm BA dan 50 ppm Benomyl. Faktor ške dua terdiri dari jenis retardan, masing-masing juga dengan konsentrasi optimum, yaitu: 5 ppm B-9, 5 ppm Ancymidol, 500 ppm CCC dan 5 ppm Paclobutrazol. Penelitian ini terdiri dari 12 kombinasi perlakuan dengan 11 ulangan. Media perbanyakan tunas yang digunakan adalah media Murashige dan Skoog (MS) dengan tambahan 30 gram sukrosa dan 8 gram agar tiap liter media. Media pengumbian juga menggunakan media MS dengan tambahan zat pengatur tumbuh rlakuan. Pada setiap liter media pengumbian ditambahka 25 ppm Coumarin, 8 gram agar dan 60 gram sukrosa. Peubah yang diamati meliputi persentase pengumbian dan jumlah umbi yang terbentuk pada setiap pengamatan Hdua minggu sekali), ukuran, diameter dan bobot basah umbi saat panen, bobot kering dan persentase bahan kering setelah umbi dikeringkan serta pola pengumbian yang terjadi. Umbi dipanen pada 13 minggu setelah tanam (13 MST). Mulai 5 MST perlakuan KJ 3 (Coumarin Kinetin CCC), EJ 6 (Coumarin+BA+ Ancymidol), KJ 7 (Coumarin BA + CCC) dan KJ 8 (Coumarin BA Paclobutrazol) dapat mencapai 100% pengumbian. Untuk peubah jumlah umbi, perlakuan KJ 3 (Coumarin + Kinetin + CCC) memberikan nilai tertinggi sedangkan perla- kuan KJ 4 (Coumarin Kinetin Paclobutrazol) memberikan nilai terendah. Perlakuan KJ 6 (Coumarin BA Ancymidol) memberikan nilai terbesar untuk peubah ukuran, diameter, bobot basah dan bobot kering umbi, yaitu sebesar 6.519 mm, 4.923 mm 112.0 mg dan 1.900 mg… |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142591 |
| Appears in Collections: | UT - Plant Protection |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A88AGR.pdf Restricted Access | 8.66 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.