Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14256
Title: Kebiasaan Makanan Kerang Hijau (Perna viridis L) Di Perairan Bojonegara, Teluk Banten
Authors: Ernawati
Issue Date: 2001
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kerang hijau merupakan salah satu produk perikanan yang berpotensi dan • bernilai ekonomis. Keberadaan kerang hijau di suatu perairan berkaitan dengan ketersediaan makanan yang merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang pertumbuhan (Gosling, 1992). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makanan dari kerang hijau (Perna viridis 1.) di Teluk Banten. Penelitian dilakukan dari bulan Desember tahun 2000 sampai bulah Februari tahun 200 I di perairan Bojonegara, Teluk Banten. Kemudian dilakukan analisa cohtoh pada bulan april hingga bulan Mei tahun 200 I di laboratorium Avertebrata air dan laboratorium manajemen sumberdaya perikanan. Aspek yang diamatimeliputi indeks preponderance, indeks pilihan, faktor kondisi. Sebagai penunjang diamati parameter lingkungan perairan yaitu: arus, suhu, salinitas, pH, Oksigen terlarut, kandungan bahan organik, dan kelimpahan plankton perairan. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini: kerang hijau, larutan formalin (10%), alat bedah, caliper, botol tilm, mikroskop, plankton-net, refraktometer, lugol, gelas ukur, ember, pH-meter, DO-titrant, dan floating drugh. Kerang yang dikumpulkan selama penelitian adalah 73°ekor kerang hij au ukuran kecil (537 ekor kerangjantari dan 193 ekor kerang betina), 1233 kerang ukuran sedang (865 ekor kerangjantan dan 368 ekor kerang betina), 331 ekor kerang ukuran besar (187 ekor kerang jantan dan 144 ekor kerang betina). Berdasarkan nilai IP nya, makanan utama kerang ukuran kecil adalah Bacillariophyceae ( 69,146% ), makanan pelengkapnya adalah Tintinnopsis (30,708%) dan makanan tambahannya adalah Copepoda (0,125%) dan Chrysophyceae (0,020%). Makanan utama kerang ukuran sedang adalah Bacillariophyceae (68,932 %), makanan pelengkapnya adalah Ciliata (30,151%), dan makanan tambahannya adalah Dictyocha (0,004%), Copepoda (1,911 %). Untuk kerang ukuran besar makanan utamanya adalah Bacillariophyceae ( 65,025%), . makanan pelengkapnya adalah Tintinnopsis (32,253%), dan makanan tambahannya adalah Copepoda dan Dictyocha (2,572% ; 0,002%). Makanan utama kerang jantan dan betina adalah Bacillariophyceae (88,350% ; 83,667%), makanan pelengkapnya adalah Ciliata (10,155% ; 10,081%), dan makanan tambahannya adalah Copepoda dan Chrysophyceae (0,007% ; 0,009%). Berdasarkan nilai indeks pilihan kerang ukuran kecil, sedang, dan besar melakukan pernilihan terhadap jenis makanannya seperti Coscinodiscus, Navicula, Cocconeis, dan Pleurosigma. Selain itu ketiga ukuran kerang tersebut juga memilih Gyrosigma, Nitzchia, dan Skeletonema untuk kerang ukuran sedang. Tetapi ketiga ukuran keran,g tersebut tidak menyukai atau tidak melakukan pemilihan terhadap Rhizosolellia, Fragilaria, Thalassiollema, dan beberapa jenis diatom lainnya. Untuk Chrysophyceae hanya kerang ukuran keciI yang melakukan pemitihari sedangkan ukuran lain tidak. Untuk Copepoda hanya kerang ukuran sedang yang melakukan pemilihan. Dan untuk Tintinnopsis hanya kerang ukuran sedang yang tidak melakukan pemilihan sedangkan ukuran lain Iebih menyukai jenis tintinids ini. Kerang hijau jantan menyukai Coscinodiscus, Navicula, Cocconeis, Skeletonema, Nitzchia,dan Pleurosigma. Tetapi tidak menyukai Rhizosolenia,Fragilaria, Gyrosigma, Arahnoidiscus, Thalassiothrix, Copepoda dan Chrysophyceae. Kerang betina tidak melakukan pemilihan pada Chrysophyceae, Copepoda dari jenis Nauplius dan Tilltinnopsis. Namun lebih memilih Coscinodiscus, Navicula, Pleurosigma, dan Cocconeis. . Dari perhitungan untuk menentukan pola pertumbuhan dari kerang hijau diperoleh hasil bahwa pola pertumbuhan kerang hijau adalah allometrik negatif(b<3) yang menunjukan bahwa pertumbuhan panjang lebih dominan daripada·pertumbuhan berat. Dari nilai faktor kondisi terlihat bahwa tidak berbeda antara faktor kondisi baik jantan maupun betina dari masing-masing ukuran. Berdasarkan hasil pengamatan kualitas air terlihat bahwa suhu rata-rata adalah 29, 17°C dengan kisaran 28,3 - 30°C, nilai ini berada pada kisaran rata-rata suhu optimal untuk pertumbuhan kerang hijau sekitar 26 - 32°C. Salinitas rata-rata 31,17%0, nilai ini berada pada kisaran salinitas untuk pertumbuhan kerang hijau pada fase larva yakni 27-35%0. pH rata-rata adalah 6,4 berada pada kisaran nilai 6,0 - 8,2 untuk pertumbuhan kerang hijau. Kandungan oksigen memiliki kisaran 4,8-7,2 mg/I sedangkan untuk pertumbuhan kerang hijau sebesar 6 mg/I dengan arus yang tidak begitu kuat dengan kisaran 0,04 mls - 0, I m/s. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa perairan tersebut layak untuk dijadikan tempat pcrtumbuhan kerang.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14256
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C01ERN.pdf
  Restricted Access
1.48 MBAdobe PDFView/Open
C01ERN_abstract.pdf
  Restricted Access
214.78 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.