Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran bawang merah : Kasus desa Kemukten, kecamatan Kersana, Kabupaten Dati II Brebes, Jawa Tengah

Abstract

Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk tanpa memperhatikan tingkat sosial. Komoditas ini berprospek cerah, mempunyai kemampuan menaikkan taraf pendapatan petani, nilai ekonomisnya tinggi, merupakan bahan baku industri, dibutuhkan setiap saat sebagai bumbu masak, berpeluang ekspor, dapat membuka kesempatan kerja, merupakan sumber kalsium dan fosfor yang cukup tinggi, dan berguna sebagai obat tradisional. Kebutuhan masyarakat akan bawang merah akan terus meningkat, hal ini seiring dengan meningkatnya pertambahan penduduk dari tahun ke tahun dan meningkatnya pendapatan. Agar kebutuhannya dapat selalu terpenuhi maka harus diimbangi dengan jumlah produksi yang tersedia. Brebes sebagai salah satu sentra produksi bawang merah. Empat puluh lima persen dari seluruh areal pengusahaan tanaman bawang merah di Indonesia diusahakan di Brebes (Dirjen Tanaman Pangan Dan Hortikultura, 1998). Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan di Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pendapatan petani pada usahatani bawang merah, (2) mengetahui sistem pemasaran bawang merah dari produsen (petani di Brebes) sampai ke tangan konsumen. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja di Desa Kemukten, Kecamatan Kersana, Kabupaten Dati II Brebes. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengukuran analisis pendapatan usahatani bawang merah dilakukan pada bulan Oktober 1999, untuk data usahatani musim tanam Juli - Oktober 1999. Analisis pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya ..dst