Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142281
Title: Komposisi asam amino tepung jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) pada berbagai tingkat umur
Authors: Polii, BN
Siregar, Hotnida CH
Napitupulu, Damai Iaspis
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Jangkrik dapat diolah menjadi tepung dan berpotensi sebagai sumber protein hewani alternatif karena mengandung nutrisi, terutama asam amino yang cukup lengkap sehingga mampu menggantikan sebagian tepung kedelai dan tepung ikan dalam campuran pakan ayam broiler. Keterangan mengenai komposisi asam amino tepung jangkrik masih sangat kurang sehingga dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi asam amino tepung jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) dari berbagai tingkat umur dengan demikian pemanfaatannya dapat lebih terarah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2002 sampai dengan 30 Agustus 2002. Pembuatan tepung jangkrik dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Sub Bagian Limbah Hasil Ternak, Laboratorium Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Analisis kimia dilaksanakan di Laboratorium AP4 dan Laboratorium Kimia Terpadu, Bogor. Materi yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan tepung jangkrik adalah jangkrik kalung (G. bimaculatus) umur 20-25 hari, 40-45 hari, dan 60-65 hari. Parameter yang diukur adalah rendemen, kadar protein, dan kadar asam amino tepung jangkrik. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis asam amino tepung jangkrik kalung dapat dipisahkan menjadi asam amino esensial dan non esensial. Asam amino esensial tepung jangkrik kalung dari umur 20 sampai 65 hari yaitu treonin, arginin, histidin, metionin, isoleusin, leusin, lisin, valin, fenilalanin. Kandungan asam amino esensial cenderung menurun dengan bertambahnya umur jangkrik kecuali pada histidin, isoleusin, lisin dan valin yang cenderung meningkat pada umur 40-45 hari. Asam amino yang tersedia paling sedikit (defisien) pada tepung jangkrik adalah metionin dan histidin. Asam amino non esensial tepung jangkrik kalung dari umur 20 sampai 65 hari yaitu alanin, asam aspartat, asam glutamat, serin, glisin dan tirosin. Protein tepung jangkrik lebih tinggi dibandingkan protein bahan pangan hewani, tetapi kadar asam aminonya lebih rendah karena nitrogen yang terkandung dalam tepung jangkrik bukan hanya asam amino tetapi juga nitrogen non protein seperti kitin. Metode hidrolisis protein yang lain disarankan untuk digunakan untuk memastikan asam amino yang terikat dengan kitin sudah terlepas. Selain itu penggunaan jangkrik untuk pakan maupun pangan sebaiknya tidak dalam bentuk tepung karena biaya produksinya mahal.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142281
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D03din.pdf
  Restricted Access
6.58 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.