Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142231
Title: Komposisi asam lemak tepung jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) pada berbagai tingkat umur
Authors: Polii, B.N
Fuah, Asnath M.
Syaiful
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Salah satu jenis jangkrik yang biasa dibudidayakan adalalı jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus). Jangkrik ini memiliki kulit berwarna hitam atau agak kemerah-merahan dan pada bagian pangkal sayap luar terdapat garis kuning yang menyerupai kalung. Jangkrik dapat diolah menjadi tepung dan berfungsi sebagai sumber protein dan lemak hewani alternatif. Informasi mengenai komposisi asam lemak tepung jangkrik masih sangat kurang sehingga dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai komposisi asam lemak jangkrik dari berbagai tingkat umur agar pemanfaatannya dapat dioptimalkan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2002 menggunakan tepung yang diperoleh dari jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) pada umur 20-25 hari; 40-45 hari; dan 60-65 hari. Pembuatan tepung jangkrik bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan analisis kimia bertempat di Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Komposisi asam lemak tepung jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) pada umur umur 20-25 hari; 40-45 hari; 60-65 hari akan dianalisa secara deskriptif. Hasil analisa menunjukkan komposisi asam lemak tepung jangkrik semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya umur jangkrik. Pada anakan umur 20-25 hari; jangkrik muda (klondo) berumur 40-45 hari, jangkrik dewasa 60-65 hari komposisi asam lemaknya terdiri dari: asam miristat; pentadekanoat; palmitat; miristoleat, stearat, oleat; linoleat; linolenat; arachidat; dan gadoleat. Tiga diantaranya merupakan asam lemak essensial, yaitu asam oleat; asam linoleat; asam linolenat. Asam linoleat merupakan asam lemak yang paling dominan pada tepung jangkrik, sangat penting bagi manusia dan hewan. Terutama untuk mencegah dermatitis (pengeringan dan pengelupasan kulit) pada anak-anak. Defisiensi asam linoleat pada ayam petelur mengakibatkan penurunan produksi tolur, telur menjadi kecil, dan peningkatan mortalitas embrio. Tepung jangkrik mempunyai potensi untuk dijadikan bahan pakan pengganti dan bahan pangan alternatif.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142231
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D03sya.pdf
  Restricted Access
6.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.