Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141657Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Damayanti | - |
| dc.contributor.advisor | Tri Asmira | - |
| dc.contributor.author | Ramadhan Rizki | - |
| dc.date.accessioned | 2024-03-14T01:21:20Z | - |
| dc.date.available | 2024-03-14T01:21:20Z | - |
| dc.date.issued | 2012 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141657 | - |
| dc.description.abstract | Kitosan merupakan senyawa biopolimer yang telah diketahui dapat memacu respon biokimia pertahanan tanaman terhadap infeksi patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan kitosan dalam menekan Bean common mosaic virus (BCMV) pada berbagai konsentrasi yang berbeda. Perlakuan yang digunakan adalah perlakuan benih dan penyemprotan kitosan dengan konsentrasi 1.0%, 1.1%, 1.2%, 1.3%, 1.4%, 1.5% sebelum inokulasi, kontrol tanpa perlakuan kitosan yang terinfeksi virus (K+) dan tanaman sehat (K-). Keefektifan kitosan dalam menekan infeksi virus diuji dengan inokulasi mekanis BCMV pada 7 hari setelah tanam (HST). Setiap perlakuan terdiri dari 12 tanaman uji. Parameter pengamatan meliputi pertumbuhan tanaman, masa pembungaan, periode inkubasi, kejadian dan keparahan penyakit, tipe gejala, dan perkembangan penyakit yang diukur dengan AUDPC (Area Under Disease Progress Curve). Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA pada taraf 5% dan uji lanjut DMRT. Semua perlakuan kitosan secara umum memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan kitosan tidak berpengaruh nyata terhadap waktu inkubasi. Gejala tanaman yang diberi perlakuan kitosan adalah mosaik ringan sampai berat, sedangkan gejala tanaman kontrol tanpa kitosan menunjukkan gejala yang lebih parah berupa mosaik sedang sampai berat, malformasi daun dan kerdil. Diantara semua perlakuan, kejadian penyakit terendah ditunjukkan oleh perlakuan kitosan 1.0% (30%) sedangkan perlakuan lainnya berkisar 83.3%-100%. Keparahan penyakit semua tanaman perlakuan menunjukkan lebih rendah dibandingkan kontrol tanpa perlakuan. Perlakuan kitosan 1.0% secara nyata menunjukkan kejadian dan keparahan penyakit, AUDPC, dan akumulasi virus yang lebih rendah dibandingkan control atau perlakuan lainnya dan pertumbuhan yang hampir sama dengan tanaman sehat. Kitosan 1.0% mampu menghambat virus sebesar 42.7% dan menghambat penyakit sampai 55.5%, sehingga perlakuan kitosan 1.0% merupakan perlakuan yang terbaik dalam menekan BCMV…. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Agriculture | id |
| dc.subject.ddc | Plant Protection | id |
| dc.subject.ddc | Bogor | id |
| dc.subject.ddc | Jawa Barat | id |
| dc.title | Evaluasi beberapa konsentrasi kitosan terhadap penekanan infeksi Bean common mosaic potyvirus pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | Vigna sinensis L | id |
| dc.subject.keyword | BCMV | id |
| dc.subject.keyword | Chitosan | id |
| Appears in Collections: | UT - Plant Protection | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A12rra1.pdf Restricted Access | 6.98 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.