Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141616
Title: Analisa faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani melon : Studi kasus di WKBPP Cisarua, Kec. Cisarua, Kab. Bogor, Jawa Barat
Authors: Tjakrawiralaksana, Abas
Kusnadi, Nunung
Anggonowati, Henny
Issue Date: 1989
Publisher: IPB University
Abstract: Melon merupakan komoditi yang relatif baru dikenal di Indonesia. Dewasa ini komoditi tersebut masih banyak diusahakan di propinsi Jawa Barat, terutama di daerah Bogor, Cianjur, Cisarua dan Sukabumi. Buah melon yang dihasilkan para petani terdiri dari dua kualitas, yaitu kualitas yang lebih baik (M₁) dan kualitas yang lebih rendah (M2). Beragamnya mutu buah melon yang dihasilkan para petani menunjukkan beragamnya tingkat pengetahuan mereka terhadap tingkat budidaya melon, yang akan menyebabkan tingkat produktivitas umumnya masih rendah. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan faktor-faktor produksi yang belum efisien. Untuk menguji hubungan tersebut di atas maka didekati dengan teori ekonomi produksi sebagai alat untuk menjawab permasalahan di atas. Hal ini dikarenakan di dalamnya terdapat konsep konsep efisiensi serta kriteria-kriteria pengukurannya yang dapat menerangkan keragaan suatu proses produksi. Atas dasar pertimbangan teknis dan konseptual, model pendekatan yang dipakai untuk menganalisa keragaan usaha- tani melon adalah model fungsi produksi Cobb-Douglas. Peubah-peubah yang diduga berpengaruh terhadap usahatani melon adalah lahan (X1), tenaga kerja (X2), pupuk kimia (X3), pupuk kandang (84), benih melon (X5), pestisida (X6), zat pengatur tumbuh (X7) dan peubah Dummy (Dg) berdarsarkan ketinggian dari permukaan laut (Dg) = 1 untuk ketinggian 1000 - 1500 m dpl, Dg = 0 untuk ketinggian 400 - 1000 m dpl. Dari hasil analisa data diketahui bahwa model penduga fungsi produksi yang menyertakan semua peubah penjelas tersebut di atas bukan merupakan model penduga yang layak. Hal ini disebabkan karena di dalam model terdapat tersebut di atas bukan merupakan model penduga yang layak. Hal ini disebabkan karena di dalam model terdapat masalah kolinier ganda yang serius antara peubah benih dengan peubah. luas lahan dan tenaga kerja. Terjadinya keadaan ini kemungkinan disebabkan karena sumber informasi mengenai tehnik budidaya melon yang dipakai para petani berasal darisatu sumber yaitu PT JAKA UTAMA, sehingga penggunaan faktor produksi pada usahatani melon dapat dianggap sebagai satu paket. Untuk pemecahannya. maka perlu dipilih faktor produksi yang dapat dianggap sebagai wakil dari paket. Dalam penelitian ini dipilih lahan (X1) sebagai wakil dari paket, sedangkan penggunaan faktor produksi lainnya dianggap sebanding dengan penggunaan luas lahan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141616
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A89HAN1.pdf
  Restricted Access
17.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.