Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141517Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Pramono, Sri Utami | - |
| dc.contributor.author | Dalmaji, Sih | - |
| dc.date.accessioned | 2024-03-13T03:43:55Z | - |
| dc.date.available | 2024-03-13T03:43:55Z | - |
| dc.date.issued | 1988 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141517 | - |
| dc.description.abstract | Hygroma adalah pembengkakan persendian carpus yang terletak di permukaan anterior oleh sebab terbentuknya akumulasi cairan di bawah kulit atau subcutan. Pembengkakan ini umumnya tanpa disertai tanda-tanda radang (Fin cher et al., 1956) Pada umumnya perhatian peternak terhadap kasus hygroma sangat kurang, karena hygroma secara langsung tidak menunjukkan kerugian yang nyata. Dengan demikian umumnya usaha pengendalian terhadap penyakit tersebut kurang diperhatikan peternak. Sebagian besar peternak sapi perah rakyat mempunyai lahan yang sempit, sehingga kesempatan untuk dapat menggembalakan sapi-sapinya sangat kurang atau praktis sapi selalu berada di dalam kandang. Selain dari pada itu umumnya lantai kandang dalam keadaan licin, sehingga memungkinkan intensitas terjadinya benturan-benturan sendi carpus dengan lantai kandang lebih sering terjadi dan di ikuti terjadinya akumulasi cairan di bawah kulit pada daerah anterior persendian carpus. Menurut Smithe (1959) timbulnya luka atau lecet pada kulit akibat trauma akan merupakan port d'entry dari kuman yang terdapat di luar atau pada kulit di daerah sendi carpus tersebut. Linton (1921) menambahkan bahwa keadaan luka atau lecet akan semakin parah jika berada di kandang yang sanitasinya buruk. Bakteri-bakteri yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari eksudat kasus hygroma sapi perah Pangalengan adalah Staphylococcus aureus (18,4%), S epidermidis (13,2%), Serratia sp (10,5%), Streptococcus sp (10,5%), Actinobacter anitratus (7,9%), Corynobacterium bovis (5,3%), Erwinia herbicola (5,3%), Escherichia coli (5,3%) Proteus mirabilis (5,3%), Yersinia enterocolitica (5,3%), Alcaligenes pertusis (2,6%), A faecalis (2,6%), Aeromonas sp (2,6%), Bordetella sp (2,6%), Pasteurella Sp (2,6%). Angka prosentase tersebut menunjukkan frekwensi hasil isolasi tiap jenis bakteri yang diperhitungkan terhadap 38 jumlah isolat. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Isolasi dan identifikasi bakteri dari eksudat hygroma sapi perah pangalengan | id |
| dc.title | Isolasi dan identifikasi bakteri dari eksudat hygroma sapi perah pangalengan | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| B88sda.pdf Restricted Access | 5.38 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.